Makassar (ANTARA) - Manajemen Produksi Kelapa Sawit (PKS) Luwu selaku salah satu unit usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV mengajukan permintaan sertifikasi ISPO (Indonesia Suistanable Palm Oil) sebagai bentuk peningkatan kualitas yang memenuhi standar nasional.
"Pengajuan ini dengan memperhatikan kelayakan secara ekonomi, sosial dan ramah lingkungan berdasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia," kata PIC Sertifikasi ISPO PTPN XIV Asriani di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan unit PKS Luwu (pabrik dan kebun) telah melaksanakan persiapan standar sertifikasi ISPO sejak 2015, persiapan yang dilakukan berupa pembentukan Tim ISPO, auditor internal yang bersertifikasi dan melengkapi dokumen-dokumen yang disesuaikan dengan prinsip dan kriteria ISPO.
Untuk membantu persiapan tersebut, lanjut dia, unit PTPN XIV juga menggandeng konsultan yang berkompeten dalam menyiapkan dokumen sertfikasi ISPO..
Selain itu, pihak manajemen PTPN XIV telah memperbaiki dan meningkatkan standar sistem dan operasional sehingga dapat memaksimalkan kinerja dan kualitas SDM di perusahaan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang baru.
Menurut PIC Sertifikasi ISPO PTPN XIV, Ibu Asriani, mengatakan bahwa SDM PTPN XIV berupaya melakukan yang terbaik dalam memaksimalkan kinerja dan menyelesaikan semua target.
Walaupun jumlah SDM di PTPN XIV terbatas dan di unit PKS Luwu belum menentapkan Manajamen Representatif, namun kami sudah menstimulus SDM kami agar dapat memaksimalkan kinerja dan menyelesaikan semua target yang ada melalui pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan operasioanal.
Termasuk melakukan sosialisasi aturan dan kebijakan untuk dapat dipahami di berbagai level karyawan baik secara online maupun offline.
Kondisi saat ini unit PKS Luwu juga bekerjsama dengan pihak ketiga, yakni Mitra Hijau. Dalam hal upaya pengangkutan limbah B3 untuk didaur ulang dan membantu menerbitkan SOP terkait pelestarian lingkungan diantaranya SOP Pengelolaan Lingkungan. SOP Pengelolaan Air dan lain-lain.
SOP yang dibuat tentunya juga harus disosialisasikan seperti penanganan dan pengelolaan limbah, sebagai wujud bentuk respon perusahaan yang ramah terhadap kelestarian lingkungan.
Asriani memasang target untuk dapat memperoleh sertifikasi ISPO di tahun 2021. Ia juga berharap agar kolaborasi tersebut selalu didukung oleh manajemen.
"Mari kita berdoa untuk dapat menyelesaikan seluruh prinsip dalam Sertifikasi ISPO sesuai dengan Permentan Nomor 38 tahun 2020," ujarnya.
Ilustrasi produksi kelapa sawit sebagai sumber bahan baku minyak kelapa sawit yang dikelola PKS Luwu dibawah binaan PTPN XIV. ANTARA Foto/HO/Humas PTPN XIV
"Pengajuan ini dengan memperhatikan kelayakan secara ekonomi, sosial dan ramah lingkungan berdasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia," kata PIC Sertifikasi ISPO PTPN XIV Asriani di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan unit PKS Luwu (pabrik dan kebun) telah melaksanakan persiapan standar sertifikasi ISPO sejak 2015, persiapan yang dilakukan berupa pembentukan Tim ISPO, auditor internal yang bersertifikasi dan melengkapi dokumen-dokumen yang disesuaikan dengan prinsip dan kriteria ISPO.
Untuk membantu persiapan tersebut, lanjut dia, unit PTPN XIV juga menggandeng konsultan yang berkompeten dalam menyiapkan dokumen sertfikasi ISPO..
Selain itu, pihak manajemen PTPN XIV telah memperbaiki dan meningkatkan standar sistem dan operasional sehingga dapat memaksimalkan kinerja dan kualitas SDM di perusahaan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang baru.
Menurut PIC Sertifikasi ISPO PTPN XIV, Ibu Asriani, mengatakan bahwa SDM PTPN XIV berupaya melakukan yang terbaik dalam memaksimalkan kinerja dan menyelesaikan semua target.
Walaupun jumlah SDM di PTPN XIV terbatas dan di unit PKS Luwu belum menentapkan Manajamen Representatif, namun kami sudah menstimulus SDM kami agar dapat memaksimalkan kinerja dan menyelesaikan semua target yang ada melalui pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan operasioanal.
Termasuk melakukan sosialisasi aturan dan kebijakan untuk dapat dipahami di berbagai level karyawan baik secara online maupun offline.
Kondisi saat ini unit PKS Luwu juga bekerjsama dengan pihak ketiga, yakni Mitra Hijau. Dalam hal upaya pengangkutan limbah B3 untuk didaur ulang dan membantu menerbitkan SOP terkait pelestarian lingkungan diantaranya SOP Pengelolaan Lingkungan. SOP Pengelolaan Air dan lain-lain.
SOP yang dibuat tentunya juga harus disosialisasikan seperti penanganan dan pengelolaan limbah, sebagai wujud bentuk respon perusahaan yang ramah terhadap kelestarian lingkungan.
Asriani memasang target untuk dapat memperoleh sertifikasi ISPO di tahun 2021. Ia juga berharap agar kolaborasi tersebut selalu didukung oleh manajemen.
"Mari kita berdoa untuk dapat menyelesaikan seluruh prinsip dalam Sertifikasi ISPO sesuai dengan Permentan Nomor 38 tahun 2020," ujarnya.