Makassar (ANTARA) - Pihak PT PLN (Persero) dan Pemerintah Kabupaten Enrekang meneken nota kesepahaman (MoU) bertajuk "Petik bawang merah” guna mendukung produktivitas petani bawang merah sekaligus mendukung sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan.

MoU itu diteken oleh Bupati Enrekang Muslimin Bando dan Manager PLN UP3 Pinrang Mulke Tumanken di Ruang Pola Kantor Bupati Enrekang, Sulawesi Selatan, Rabu.

Manager PLN UP3 Pinrang Mulke Tumanken dalam keterangan tertulisnya mengatakan Petik bawang merah disingkat Petik BM merupakan pemanfaatan listrik untuk budi daya bawang merah melalui program Electrifying Agriculture guna mendorong peningkatan produktivitas petani di Enrekang.

Program Petik BM menggunakan Zero Private Genzet bagi petani di Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.

Zero Private Genzet nantinya akan memberikan kemudahan serta biaya operasional lebih efisien dibandingkan genset yang selama ini digunakan para petani, karena akan dapat meminimalisir bahkan meniadakan pembelian solar untuk genset karena telah beralih ke listrik PLN, dan dapat mengurangi penggunaan pestisida 50 persen bahkan sampai 70 persen dengan adanya penggunaan lampu hama.

Dengan jalinan kerja sama PLN denan Pemkab Enrekang itu, PLN optimistis dapat menyuplai listrik yang memadai sehingga bisa meningkatkan produktivitas petani bawang.

"PLN berharap para petani tidak hanya menggunakan listrik untuk pencahayaaan saja, tetapi juga memanfaatkannya untuk menghidupkan pompa air untuk irigasi sehingga petani tidak menggunakan genset yang dapat mencemari lingkungan," ujar Mulke Tumanken.

Bupati Enrekang Muslimin Bando mengucapkan terima kasih kepada PLN atas dukungannya kepada petani di Kabupaten Enrekang, khususnya dalam mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan.

"Ini menjadi salah satu langkah maju untuk mengembangkan sistem pertanian yang lebih modern," ujar Muslimin Bando.

Ia menjelaskan bahwa salah satu kendala petani bawang di Enrekang yakni lahan pertanian tidak memiliki jaringan listrik memadai untuk menghasilkan air serta mengusir hama.

Oleh karena itu, melalui komitmen kerja sama yang telah dijalin, dipastikan pihak PLN akan menyuplai kebutuhan listrik para petani bawang merah di Enrekang yang tentu  meminimalisir biaya produksi petani.

"Suplai listrik dari PLN yang baik, nantinya dapat menyalakan lampu-lampu pengusir hama bagi petani dan dengan adanya lampu pengusir hama bisa menekan biaya produksi hingga 30-40 persen bagi petani," ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, sebanyak 12 Kecamatan di Enrekang telah menggunakan listrik PLN, dan Kecamatan Anggeraja, Baraka dan Alla' merupakan kecamatan dengan penggunaan listrik paling banyak.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024