Makassar (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Makassar akan melakukan pemantauan hilal Bulan Dzulhijjah 1422 H dengan menggunakan alat teleskop atau teropong yang mulai diujicobakan.

Hal itu dikemukakan Wakil Rektor IV, Universitas Muhammadiyah Makassar Mawardi Pewangi di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, alat teleskop itu penting dalam pengembangan ilmu falak. Teleskop tersebut akan mulai diujicobakan untuk memantau Hilal awal 1 Dzulhijjah 1442 H pada Sabtu (10/7).

Di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, alat pemantau hilal ini telah dimiliki oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Unismuh Makassar.

“Ke depan, kita akan bangun observatorium di lantai 18. Tempat dan alat yang kita miliki nantinya akan menjadi tempat praktek bagi mahasiswa jurusan Ilmu Falak,” kata Mawardi.

Dalam waktu dekat, lanjut dia, pihaknya juga akan buat pelatihan bagi dosen seputar ilmu falak. Termasuk berbagi cerita tentang sejarah penggunaan ilmu falak oleh pendiri Muhamamdiyah KH Ahmad Dahlan.

“Kiai Dahlan memberanikan diri mengukur ulang keakuratan kiblat masjid, salah satunya adalah Kiblat Masjid Gedhe Kauman. Bekal Ilmu falak yang beliau miliki telah membawa masyarakat kembali beribadah dengan arah kiblat yang tepat,” jelasnya.

Ilmu falak, lanjut Mawardi, juga merupakan salah satu ilmu keislaman yang memiliki peran penting memberi petunjuk praktis tentang penetapan waktu dalam ibadah dengan menggunakan metode ilmiah.

Ilmu falak penting, karena mengkaji tentang perhitungan penentuan awal shalat, penetapan arah kiblat, dan penyusunan kalender hijriyah baik berdasarkan hisab dan rukyat.

Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya memohon doa dan dukungannya, agar ikhtiar tersebut segera terwujud.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024