Mamuju (ANTARA) - Wakil Bupati  Mamuju Sulawesi Barat Ado Mas'ud meminta kepada jajaran Polres Mamuju menyikapi keluhan masyarakat terkait distribusi elpiji bersubsidi kemasan tiga kilogram di tingkat pangkalan yang dilaporkan bertindak "nakal" seperti menaikkan harga sepihak, dan atau menyembunyikan material lalu berujung kenaikan harga.

"Kami sudah minta Polres Mamuju untuk melakukan penindakan tegas terhadap distributor di tingkat pangkalan maupun pengecer bila melakukan permainan harga tabung gas elpiji 3 kilogram," kata Wakil Bupati Mamuju, Ado Mas'ud, di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan pemerintah sudah menetetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp18.500 sehingga tidak boleh ada lagi permainan harga dengan menjual elpiji bersubsidi di atas harga yang telah ditetapkan tersebut.

"Kalau ada yang melakukan permainan harga kami minta aparat kepolisian Polres Mamuju untuk segera melakukan penindakan tegas sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Oleh karena itu, ia pun meminta agar distributor di tingkat pangkalan dan pengecer gas elpiji tidak mempermainkan harga karena akan membuat masyarakat semakin dirundung kesulitan hidup, apalagi di tengah pendemi COVID-19.

"Kasihan masyarakat kesulitan gas elpiji apalagi disaat pendemi sehingga jangan mau mencari untung ditengah pendemi ini atau akan berurusan dengan aparat penegak hukum," katanya.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak ragu dalam melaporkan kepada pemerintah dan aparat berwajib bila merasa dirugikan.

Sementara itu, sejumlah warga di wilayah Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju mengeluhkan harga gas elpiji 3 kilogram di wilayah itu dijual pengecer mencapai Rp35.000 per tabung.

"Masyarakat curiga ada permainan harga karena harga gas elpiji dijual di atas HET, yang sangat membebani ekonomi masyarakat," kata Gufran salah seorang warga.

Ia berharap pemerintah membantu warga agar harga elpiji tetap dapat dijangkau konsumen, terutama warga kurang mampu yang sangat membutuhkan elpiji untuk kebutuhan rumah tangga di tengah pendemi COVID-19.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024