Makassar (ANTARA) - Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) merespons positif rencana PT Lontara Jaya Sakti (LJS) salah satu eksportir yang bergerak di bidang perikanan untuk investasi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

"Kehadiran investor untuk berinvestasi akan membawa dampak positif bagi perekonomian warga sebab peluang lapangan kerja terbuka lebar," kata Bupati ASA dalam keterangan tertulis diterima di Makassar, Selasa (27/7).

Selain itu, membantu nelayan karena bahan pokoknya 100 persen dari hasil tangkapan nelayan, sehingga bisa langsung dibeli oleh pihak PT LJS.

"Masuknya eksportir ini pasti menyerap tenaga kerja lokal, itu sudah menjadi hal mutlak. Apalagi produknya diolah di Sinjai dan langsung di ekspor, tidak perlu lagi ke Makassar," tandasnya.

Dengan adanya investor yang membuka usaha semacam ini, kata Bupati ASA akan menjadi percontohan sehingga bisa merangsang investor-insvestor berskala besar untuk masuk ke Sinjai.

Hal senada diungkapkan Kadis Perikanan Sinjai H Haris Achmad bahwa kehadiran PT LJS akan membuka lapangan kerja baru di Kabupaten Sinjai.

"Jadi investor tidak hanya membeli ikan dan diolah begitu saja, tapi juga akan menyerap tenaga kerja lokal di industri pengolahan ikannya nanti," jelasnya.

Sebelumnya, Bupati ASA menerima kunjungan pihak PT Lontara Jaya Sakti di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sinjai, Senin sore (26/7).

Kedatangan eksportir yang bergerak di bidang perikanan tersebut untuk melakukan investasi di Bumi Panrita Kitta' sebutan daerah Kabupaten Sinjai, dalam hal pengolahan hasil perikanan dan kelautan.

"Jadi kedatangan saya hari ini untuk melaporkan ke Pak Bupati mengenai rencana investasi kami di Sinjai, dalam pengolahan ikan yang langsung kita ekspor," kata Citra perwakilan PT LJS.

Alasan memilih berinvestasi di Sinjai juga diungkap Citra, sebab potensi perikanan cukup besar, sekitar 60 persen hasil perikanan dan kelautan Sinjai yang masuk ke kawasan Kima Makassar lalu diekspor keluar.

"Saya katakan 60 persen itu hasil perikanan yang masuk ke Makassar untuk di ekspor itu didapat dari Sinjai. Selain itu produk perikanannya lebih fresh yang kita ambil langsung dari Sinjai," tambahnya.

Pengelohan hasil perikanan dan kelautan ini rencananya akan beroperasi di kawasan Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Lappa dan sentra pengolahan ikan di IKM Larea-rea dengan hasil produksi berupa frozen, ikan fresh hingga pindangnya.

"Insya Allah tahun ini tapi kita akan urus pengajuan standarisasi kelayakan pengelolaannya dulu, begitu keluar izinnya, kita bisa mengolah atau produksi dan langsung di ekspor," jelasnya.

Pewarta : Darim
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024