Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel Jayadi Nas menyebut tiga investor sedang mengikuti proses lelang pembangunan PLTB Jilid II di Kabupaten Jeneponto, Sulsel.
"Rencana ada lagi investasi di Kabupaten Jeneponto yakni PLTB jilid II. Informasinya ada tiga investor dalam proses pelelangan untuk memperebutkan proyek tersebut," kata Jayadi Nas di Makassar, Rabu
Ia mengatakan dari tiga investor yang bersedia bersaing dalam proses lelang, pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), salah satunya berasal dari Jerman.
Proyek PLTB yang rencana dibangun itu berkapasitas 60 megawatt (MW). Pembangunan PLTB Jeneponto II ini akan semakin meningkatkan ketersediaan listrik di Sulsel.
"Ini proyek kan harus dilelang sehingga perusahaan investor fokus melengkapi berbagai persyaratan yang harus disiapkan," ujarnya.
Jayadi Nas juga mengatakan lokasi proyek PLTB II berada di wilayah pinggiran pesisir Jeneponto seperti di Kecamatan Batang, Arungkeke sampai ke perbatasan Kabupaten Bantaeng.
"Mudah-mudahan bisa segera dirampungkan. Namun berhubung dalam kondisi pandemi COVID-19 maka semua serba keterbatasan," jelasnya.
"Rencana ada lagi investasi di Kabupaten Jeneponto yakni PLTB jilid II. Informasinya ada tiga investor dalam proses pelelangan untuk memperebutkan proyek tersebut," kata Jayadi Nas di Makassar, Rabu
Ia mengatakan dari tiga investor yang bersedia bersaing dalam proses lelang, pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), salah satunya berasal dari Jerman.
Proyek PLTB yang rencana dibangun itu berkapasitas 60 megawatt (MW). Pembangunan PLTB Jeneponto II ini akan semakin meningkatkan ketersediaan listrik di Sulsel.
"Ini proyek kan harus dilelang sehingga perusahaan investor fokus melengkapi berbagai persyaratan yang harus disiapkan," ujarnya.
Jayadi Nas juga mengatakan lokasi proyek PLTB II berada di wilayah pinggiran pesisir Jeneponto seperti di Kecamatan Batang, Arungkeke sampai ke perbatasan Kabupaten Bantaeng.
"Mudah-mudahan bisa segera dirampungkan. Namun berhubung dalam kondisi pandemi COVID-19 maka semua serba keterbatasan," jelasnya.