Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah menyiapkan lahan baru di Desa Paccelekkang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, sebagai lokasi pemakaman korban COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel M Ichsan Mustari di Makassar, Senin, mengemukakan bahwa kasus kematian akibat COVID-19 tengah meroket, sehingga Pemprov Sulsel harus menambah lahan pekuburan bagi para korban COVID-19.

"Memang kasus kematian sedang meroket, jadi sekarang sudah ada tempat barunya, ada di Paccelekkang sudah siap dan sudah ada petanya juga. Dibandingkan tahun lalu memang kasus kematian saat ini lebih tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov Sulsel menyiapkan lokasi pemakaman korban COVID-19 di Macanda, Kecamatan Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, dan sudah banyak yang dikuburkan di sana.

Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Suliman mengatakan rencana penambahan lahan pemakaman itu menyusul meningkatnya angka kematian akibat COVID-19. Sementara lahan pemakaman khusus di Macanda, Kabupaten Gowa, sudah terisi lebih dari 1.000 jenazah. 

Berbagai stakeholders terkait juga telah melakukan peninjauan pekuburan khusus COVID-19 di lahan yang telah disiapkan Pemprov Sulsel.

Pemakaman Paccelekkang ini direncanakan akan digunakan pada awal Agusutus ini.

"Ini sekitar dua hektare sebagai alternatif Pemakaman Macanda yang telah penuh," katanya.

Koordinator Posko Satgas COVID-19 Sulsel Arman Bausat menyebut ada dua faktor penyebab tingginya angka kematian di Sulsel yakni faktor teknis dan faktor pandemik yang belum mereda.

Hal itu lantaran belum adanya laboratorium di Makassar, Sulsel yang bisa mengidentifikasi virus varian baru. Sementara informasinya virus corona varian baru memiliki tingkat penyebaran lebih cepat.

Alhasil, angka kematian semakin melambung tinggi dan mengakibatkan petugas pengantar jenazah juga mulai kewalahan. 

"Hal itu karena selama ini hampir semua penanganan jenazah COVID-19 menjadi kewenangan Satgas COVID-19 Pemprov Sulsel," ujar dia.

Menurut Arman, pengantaran jenazah itu merupakan masalah vital di tengah meningkatnya kasus kematian. Untuk itu, Pemprov menyerahkan penanganan jenazah COVID-19 ke rumah sakit masing-masing. 

Apalagi pengantaran jenazah, lanjut Arman,   dapat diklaim di Kemenkes, rumah sakit dapat melakukan pengklaiman untuk pengantaran jenazah. Sehingga bisa meminimalisir anggaran APBD untuk isolasi.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024