Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berharap seluruh Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TBPP)  bisa mendampingi para petani secara terus menerus dalam meningkatkan kualitas dan produksi pertanian.

"Saya apresiasi sertifikasi kompetensi penyuluh pertanian ini. Bagaimana pertanian bisa baik salah satu penentu utamanya adalah penyuluh. Kalian itu penting banget. Adalah Kopassusnya Kementerian Pertanian," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo melalui keterangan resminya, Selasa.

Mentan mengatakan tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pertanian di Indonesia.

Apalagi di tengah pandemi COVID-19, lanjut dia, pertanian tidak boleh berhenti karena ini menyangkut kelangsungan hidup seluruh rakyat Indonesia.

"Kita bisa berlindung dari pandemi ini di dalam rumah tapi kita tidak bisa bertahan kalau tidak ada makanan," ujar Mentan. 

Mentan juga menyebutkan pertanian merupakan salah satu lapangan kerja dan obat di masa pandemi COVID-19, serta sumber nutrisi bagi tubuh.

"Pertanian juga sesuatu yang berkaitan dengan aspek sosial kemasyarakatan. Hanya pertanian yang baik yang bisa saling tolong menolong, misalnya saling memberi beras dan pertanian mengundang aspek pemerintahan karena kalau mau rakyat aman damai dan teratur penuhi pertanian berarti penuh makanannya," kata Mentan.

Karena itu ia berharap kepada seluruh penyuluh untuk terus mendampingi petani, karena mereka sumber informasi bagi petani. 

 "Jadi jika penyuluh banyakan di kota daripada di desa, maka rusak ini karena penyuluh harusnya di desa membimbing petani. Penyuluh adalah komunikator, penyuluh itu integrator, penyuluh adalah motivator, penyuluh adalah organisator, penyuluh adalah dinamisator. Ini terus saya pantau," ujar Mentan. 

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi  mengatakan bahwa melalui kegiatan Sertifikasi kompetensi ini diharapkan dapat melahirkan penyuluh pertanian yang kompeten, profesional, dan berdaya saing, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya.

Selain itu ia berharap kegiatan ini mampu menjadikan penyuluh pertanian yang bisa bekerja cepat, cermat, akurat, memiliki target yang jelas, mampu bekerja sama, taat aturan, serta memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut perubahan yang dinamis.

"Sertifikasi adalah proses akhir dari pelatihan pelatihan peningkatan kapasitas tersebut. Jadi sertifikasi itu adalah bukti bahwa THL-TBPP yang Insya Allah dalam beberapa hari ini akan mengikuti sertifikasi adalah kompeten sebagai penyuluh pertanian di lapangan," katanya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024