Dinas Pertanian Bulukumba beri bantuan bibit unggul kepada petani
Bulukumba (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, memberikan bantuan bibit unggul beberapa varietas buah unggul untuk petani serta membatu pengolahan lahan dengan penyediaan alat berat.
"Belajar dari tahun tahun sebelumnya, warga atau petani kesulitan mengganti tanamannya dengan bibit unggul di kebunnya, karena kendala pembersihan lahan," kata Kabid Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bulukumba, Iwan Setiawan, Jumat.
Dia mengatakan, untuk pembersihan dan menggarap lahan untuk kemudian ditanami bibit unggul, diakui tidak bisa mengandalkan tenaga manusia secara manual, akan tetapi harus dibantu dengan alat berat seperti eskavator.
Oleh karena itu, memasuki 2024 pemda melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menganggarkan bantuan bibit unggul sekaligus bantuan pembersihan lahan menggunakan alat berat.
"Jadi ini paket komplit, dibantu bibit unggul juga dibantu pembersihan lahannya," katanya.
Menurut dia, program ini untuk mewujudkan model pertanian perkebunan yang monokultur, sehingga lebih terukur dan mudah pemeliharaannya. Petani yang mendapatkan bantuan bibit harus mengikuti skema atau model pertanian yang direkomendasikan yaitu Good Agriculture Practices (GAP).
GAP merupakan sebuah teknis penerapan sistem sertifikasi proses produksi pertanian yang menggunakan teknologi maju ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga produk panen aman dikonsumsi,
kesejahteraan pekerja diperhatikan dan usahatani yang memberikan keuntungan ekonomi bagi petani.
ASEAN-GAP sendiri menekankan empat komponen yaitu keamanan konsumsi pangan, pengelolaan lingkungan dengan benar, keamanan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja lapang serta jaminan kualitas produk dan traceability produk.
Saat ini, lanjut dia, sudah dalam tahap verifikasi lahan. Sudah ada sekitar 153 hektare lahan petani yang tersebar di beberapa kecamatan yang bersedia diolah lahannya untuk menjadi perkebunan monokultur.
"Lahan itu akan jadi kebun percontohan yang memiliki prospek ekonomi yang besar," kata Iwan.
Anggaran yang diperuntukkan untuk program bibit unggul dan pengolahan lahan, masing masing dialokasikan sebesar Rp1 miliar. Bibit unggul yang disiapkan nangka madu sebanyak 5.100 pohon, pala sebanyak 5.000 pohon, dan sukun 500 pohon.
Sementara itu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf saat ini mengolah lahan kebunnya sendiri untuk perkebunan bibit unggul, baik di Bulukumba maupun di Kabupaten Sinjai. Tujuannya untuk memperlihatkan dan memberikan motivasi kepada warga Bulukumba untuk melakukan reformasi pertanian dengan mengganti tanaman yang tidak produktif dengan tanaman bibit unggul.
Andi Utta sapaan akrab Bupati juga melalui CSR perusahaannya sudah membagikan ratusan ribu bibit unggul kepada masyarakat.
"Belajar dari tahun tahun sebelumnya, warga atau petani kesulitan mengganti tanamannya dengan bibit unggul di kebunnya, karena kendala pembersihan lahan," kata Kabid Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bulukumba, Iwan Setiawan, Jumat.
Dia mengatakan, untuk pembersihan dan menggarap lahan untuk kemudian ditanami bibit unggul, diakui tidak bisa mengandalkan tenaga manusia secara manual, akan tetapi harus dibantu dengan alat berat seperti eskavator.
Oleh karena itu, memasuki 2024 pemda melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menganggarkan bantuan bibit unggul sekaligus bantuan pembersihan lahan menggunakan alat berat.
"Jadi ini paket komplit, dibantu bibit unggul juga dibantu pembersihan lahannya," katanya.
Menurut dia, program ini untuk mewujudkan model pertanian perkebunan yang monokultur, sehingga lebih terukur dan mudah pemeliharaannya. Petani yang mendapatkan bantuan bibit harus mengikuti skema atau model pertanian yang direkomendasikan yaitu Good Agriculture Practices (GAP).
GAP merupakan sebuah teknis penerapan sistem sertifikasi proses produksi pertanian yang menggunakan teknologi maju ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga produk panen aman dikonsumsi,
kesejahteraan pekerja diperhatikan dan usahatani yang memberikan keuntungan ekonomi bagi petani.
ASEAN-GAP sendiri menekankan empat komponen yaitu keamanan konsumsi pangan, pengelolaan lingkungan dengan benar, keamanan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja lapang serta jaminan kualitas produk dan traceability produk.
Saat ini, lanjut dia, sudah dalam tahap verifikasi lahan. Sudah ada sekitar 153 hektare lahan petani yang tersebar di beberapa kecamatan yang bersedia diolah lahannya untuk menjadi perkebunan monokultur.
"Lahan itu akan jadi kebun percontohan yang memiliki prospek ekonomi yang besar," kata Iwan.
Anggaran yang diperuntukkan untuk program bibit unggul dan pengolahan lahan, masing masing dialokasikan sebesar Rp1 miliar. Bibit unggul yang disiapkan nangka madu sebanyak 5.100 pohon, pala sebanyak 5.000 pohon, dan sukun 500 pohon.
Sementara itu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf saat ini mengolah lahan kebunnya sendiri untuk perkebunan bibit unggul, baik di Bulukumba maupun di Kabupaten Sinjai. Tujuannya untuk memperlihatkan dan memberikan motivasi kepada warga Bulukumba untuk melakukan reformasi pertanian dengan mengganti tanaman yang tidak produktif dengan tanaman bibit unggul.
Andi Utta sapaan akrab Bupati juga melalui CSR perusahaannya sudah membagikan ratusan ribu bibit unggul kepada masyarakat.