Polrestabes Makassar bubarkan aksi anarkis mahasiswa Papua
Makassar (ANTARA) - Jajaran Polrestabes Makassar terpaksa membubarkan aksi demonstrasi mahasiswa asal Papua yang berujung anarkis hingga melukai dua anggota Polri saat kejadian tersebut, di Jalan Lanto Daeng Pasewang Makassar, Sulawesi Selatan.
"Jadi begini, mereka memberitahukan aksi dan seharusnya aksi damai. Setelah melakukan aksi sebenarnya belum sesuai dengan apa yang dimohonkan begitu. Kita sudah negosiasi untuk baik untuk damai. Tapi ternyata, mereka anarkis melempar batu," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib di Makassar, Senin.
Dari aksi pelemparan baru tersebut, sebanyak dua anggota Polri terluka akibat terkena lemparan batu pada bagian wajah hingga berdarah dan satu anggota lainnya di lengan, sehingga aparat terpaksa melakukan tindakan represif untuk membubarkan aksi tersebut.
"Ada beberapa anggota kami kena (batu), dan ada juga beberapa (pendemo) merusak dan kita langsung lakukan tindakan tegas. Tentunya kita mendorong membubarkan mereka, dan alhamdulillah tidak begitu lama bisa mengamankan situasi. Saat ini sudah aman dan sudah damai," kata kapolres.
Atas kejadian itu, salah satu mini market di jalan Lanto Daeng Pasewang rusak terkena lemparan batu. Kendati demikian, usai membubarkan aksi tersebut, polisi tidak mengamankan peserta aksi namun menggiringnya masuk kembali ke dalam Asrama Mahasiswa Papua di jalan setempat.
"Kita sudah negosiasikan, sudah kembalikan (asrama Papua) dan sampai sekarang tidak ada yang diamankan. Mereka melaksanakan aksi untuk terkait dengan kegiatan perayaan 1 Desember," tutur Ngajib.
Mantan Kapolres Kota Palembang ini menambahkan, awalnya aksi memperingati 1 Desember tersebut berlangsung damai di depan asrama mereka dan telah sepakat menggelar aksi damai. Namun selang beberapa peserta aksi melakukan tindakan anarkis, melempari batu aparat sehingga dilakukan tindakan tegas.
Sejauh ini suasana di lokasi kejadian sudah terkendali, sejumlah aparat kepolisian dan TNI masih berjaga-jaga di sekitar lokasi aksi untuk meredam dan mencegah agar tidak terjadi aksi serupa.
"Jadi begini, mereka memberitahukan aksi dan seharusnya aksi damai. Setelah melakukan aksi sebenarnya belum sesuai dengan apa yang dimohonkan begitu. Kita sudah negosiasi untuk baik untuk damai. Tapi ternyata, mereka anarkis melempar batu," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib di Makassar, Senin.
Dari aksi pelemparan baru tersebut, sebanyak dua anggota Polri terluka akibat terkena lemparan batu pada bagian wajah hingga berdarah dan satu anggota lainnya di lengan, sehingga aparat terpaksa melakukan tindakan represif untuk membubarkan aksi tersebut.
"Ada beberapa anggota kami kena (batu), dan ada juga beberapa (pendemo) merusak dan kita langsung lakukan tindakan tegas. Tentunya kita mendorong membubarkan mereka, dan alhamdulillah tidak begitu lama bisa mengamankan situasi. Saat ini sudah aman dan sudah damai," kata kapolres.
Atas kejadian itu, salah satu mini market di jalan Lanto Daeng Pasewang rusak terkena lemparan batu. Kendati demikian, usai membubarkan aksi tersebut, polisi tidak mengamankan peserta aksi namun menggiringnya masuk kembali ke dalam Asrama Mahasiswa Papua di jalan setempat.
"Kita sudah negosiasikan, sudah kembalikan (asrama Papua) dan sampai sekarang tidak ada yang diamankan. Mereka melaksanakan aksi untuk terkait dengan kegiatan perayaan 1 Desember," tutur Ngajib.
Mantan Kapolres Kota Palembang ini menambahkan, awalnya aksi memperingati 1 Desember tersebut berlangsung damai di depan asrama mereka dan telah sepakat menggelar aksi damai. Namun selang beberapa peserta aksi melakukan tindakan anarkis, melempari batu aparat sehingga dilakukan tindakan tegas.
Sejauh ini suasana di lokasi kejadian sudah terkendali, sejumlah aparat kepolisian dan TNI masih berjaga-jaga di sekitar lokasi aksi untuk meredam dan mencegah agar tidak terjadi aksi serupa.