Makassar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) melakukan literasi keuangan dengan menyasar mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM).
"Ini upaya meningkatkan literasi, sekaligus inklusi keuangan di kalangan generasi muda," kata Direktur OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Arif Machfoed di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan literasi tersebut diharapkan dapa memberikan bekal yang positif.
Bekal tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan terkait dengan pengelolaan keuangan yang bijak, baik, dan dapat menjadi perpanjang tangan OJK dalam mencerdaskan bangsa.
Literasi keuangan yang telah kita dilakukan hari ini memberikan wawasan baru dan inspirasi untuk mengelola keuangan dengan lebih baik di masa depan.
OJK berharap hubungan ini dapat terus terjalin, dan kami siap mendukung mahasiswa dalam perjalanan belajar selanjutnya.
Analis Kantor OJK Sulselbar Meilthon Purba yang menjadi narasumber menyampaikan terkait pengenalan OJK, perencanaan keuangan, transformasi digital dan produk keuangan digital, serta waspada aktivitas keuangan ilegal.
“Kita semua hendaknya berhati-hati dan waspada terhadap tawaran investasi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Sebelum kita memutuskan untuk berinvestasi, mari kita teliti dan kaji dengan seksama. Konsultasikan dengan orang tua atau profesional keuangan jika perlu,” jelasnya.
Penanggungjawab Mini Bank STIEM Bongaya Niken Probondani menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi generasi muda untuk meningkatkan literasi finansial. Penting bagi mahasiswa untuk memiliki kebiasaan menabung serta perencanaan keuangan yang baik.
“Finansial merupakan bidang yang tidak terlepas dari keseharian, sehingga mahasiswa perlu mengenal dan berinvestasi pada produk-produk keuangan yang memberikan banyak manfaat di masa depan.
Agenda kunjungan STIEM Bongaya ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut yang dirangkaikan dengan kegiatan Edukasi Keuangan.