Makassar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh mendongkrak budaya digitalisasi pemerintahan dari awalnya 332 menjadi 3.021 akun Tanda Tangan Elektronik (TTE) sejak dilantik enam bulan yang lalu.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bappelitbangda Sulsel Andi Bakti Haruni di Makassar, Rabu, mengatakan bukan hanya jumlah TTE yang terus meningkat, namun juga akun pengguna Srikandi melonjak dari 300-an akun naik menjadi 7.288 akun.
Akun ini sudah masuk penandatangan elektronik, operator, dan admin pembuat user masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dengan total 103.515 transaksi surat digital per November 2024.
"Mustahil kami mencapai itu, jika kami tidak bertransformasi ke Tata Kelola Pemerintahan Digital," ucapnya.
Ia mengatakan sejak dilantik sebagai Pj Gubernur Sulsel, Zudan Arif langsung memerintahkan seluruh jajaran Kepala OPD melakukan digitalisasi dalam proses pemerintahan. Mereka wajib menggunakan TTE, yang sudah disertifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Tidak hanya Kepala OPD, pejabat dibawahnya pun telah menggunakan TTE yang difasilitasi oleh Diskominfo Sulsel sebagai verifikator TTE dari BSSN.
"Kami semua, seluruh pimpinan perangkat daerah, langsung menyesuaikan sesuai perintah Prof Zudan," katanya.
Menurut dia, mulai dari hal terkecil seperti administrasi rutin, Surat Keputusan (SK), hingga produk hukum lainnya, semua diproses secara digital. Tidak ada lagi yang menggunakan tanda tangan dan cap basah.
"Bagi Prof Zudan, untuk mengakselerasi pencapaian tujuan pembangunan digitalisasi mutlak diperlukan," kata Andi Bakti.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel Asrul Sani mengatakan penggunaan surat elektronik tentu secara manfaat sangat menguntungkan ASN dan para pejabat, karena mereka bisa menandatangani surat kapanpun dan dimana pun. Dampaknya tentu bagi masyarakat yang terlayani. Prosesnya semakin cepat dan mengurangi peluang korupsi dan pungli.
"Mereka yang dulunya harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan selembar surat keterangan atau surat izin, sekarang hanya dalam hitungan menit atau paling lama jam," ujar Asrul Sani.
Bukan hanya sektor birokrasi dan perizinan lainnya, UPT sekolah SMA/SMK/SLB, para kepala sekolah sudah melakukan persuratan digital.
"Untuk surat keterangan misalnya lulusan SMA minta surat keterangan pernah bersekolah di sekolah tersebut, maka kepala sekolah cukup menggunakan TTE di Srikandi, selesai. Dimana saja, kapan saja kepala sekolah bisa tanda tangan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Najamuddin.