Mamuju (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Bahtiar Baharuddin mengklaim gerakan pangan murah (GPM) yang digelar pemerintah provinsi di wilayah pelosok berhasil menekan angka inflasi.
"Kinerja pemerintah menggelar GPM sangat bagus sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat dan kemajuan ekonomi daerah," kata Bahtiar di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan program GPM yang digelar diberbagai wilayah pelosok dinilai berhasil menekan inflasi sehingga program tersebut akan terus dilaksanakan Pemprov Sulbar
Inflasi di Sulbar sekitar 1,18 persen pada November 2024 dan inflasi tersebut berada pada trend positif karena berada di bawah angka inflasi nasional sekitar 1,55 persen;
"Inflasi di Sulbar berada di peringkat ke 11 dari 38 Provinsi di Indonesia sehingga inflasi di Sulbar dinilai masih terkendali," ujar Bahtiar.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari mengatakan GPM telah dilaksanakan diberbagai pelosok yang sulit dijangkau seperti di wilayah pegunungan Kabupaten Mamuju dan Mamasa.
Oleh karena itu, Pemprov Sulbar akan kembali mengintensifkan GPM menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 untuk menekan inflasi sesuai arahan Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.
Ia menambahkan, komoditi penyumbang inflasi Mamuju yang berupaya terus dikendalikan harganya seperti beras, cabai, bawang, gula, minyak goreng.