Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menjaga pasokan pangan dari luar ke wilayah Sulbar agar tetap aman dan tidak terhambat untuk mencegah terjadinya inflasi.
"Salah satu pemicu terjadinya inflasi bahan pokok adalah ketika pasokan pangan ke Sulbar menjadi terhambat karena beberapa kendala seperti bencana alam," kata Gubernur Sulbar, Suhardi Duka saat buka puasa bersama, di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang bisa menjadi penghambat atau kendala pasokan pangan ke Sulbar diantaranya adalah karena faktor terjadinya bencana banjir dan longsor, karena Sulbar merupakan daerah yang rawan terjadi bencana tersebut.
Karena itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulbar, diminta untuk terus bersiaga ketika terjadi longsor agar kendaraan pengangkut pangan ke Sulbar tidak tertahan atau terhambat dan dapat diprioritaskan untuk melintas, dengan cara segera menyingkirkan material longsor yang menutup jalan, katanya.
Menurut dia, faktor pemicu inflasi lainnya adalah karena terjadinya penimbunan komoditas pangan yang dilakukan distributor untuk mencari keuntungan.
"Pemprov Sulbar meminta agar TNI dan Polri serta Kejaksaan dapat melakukan pengawasan dan tindakan hukum secara tegas, agar tidak ada lagi distributor yang menimbun komoditi pangan untuk mencari untung," katanya
Ia menyampaikan, inflasi di daerah harus terus diawasi dengan berbagai macam langkah strategis, karena jika inflasi tidak terkendali maka akan mengganggu daya beli masyarakat memenuhi kebutuhannya dan dapat menghambat pembangunan ekonomi daerah.
Ia menyampaikan, Pemprov Sulbar juga melakukan strategi penanganan inflasi dengan melakukan subsidi kepada para peternak dan petani agar tidak kesulitan mendapatkan modal usaha pertanian.
"Kalau petani dan peternak disubsidi maka modal usahanya akan berkurang, sehingga komoditi yang dijualnya akan stabil dan tidak menjadi komoditi penyumbang inflasi," katanya.