Makassar (ANTARA) - Perusahaan operator telekomunikasi PT XLSMART Telecom Sejahtera yang kini resmi menggabungkan usaha dari PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom menargetkan pangsa pasar telekomunikasi menjadi posisi operator nomor dua di Pulau Sulawesi dan Kalimantan.
"Salah satu yang paling menjadi perhatian kami adalah Sulawesi dan Kalimantan karena posisinya yang strategis sebagai pintu ke wilayah Indonesia Timur dan dekat dengan IKN (Ibu Kota Negara)," kata Presiden Direktur dan CEO XLSMART Rajeev Sethi saat konferensi pers di Hotel Hyatt Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Dengan menyatukan kekuatan dari XL Axiata dan Smartfren, dia menyakini dapat menjadi pemimpin laju transformasi digital Indonesia. Sebab, di wilayah Sulawesi dan Kalimantan, basis pengguna semakin besar, cakupan infrastruktur juga semakin luas, dan memperkuat posisi sebagai operator nomor dua terkuat.
Rajeev menjelaskan bahwa posisi ini didasarkan pada data analisis internal terhadap pola penggunaan layanan digital dan media sosial, yang mencerminkan tingginya adopsi layanan data di kedua wilayah tersebut.
Menurutnya, potensi meningkatkan dan memperkuat posisi operator nomor dua di area Sulawesi dan Kalimantan akan semakin terbuka seiring dengan penyelarasan terhadap site dan BTS-BTS yang masih tumpang tindih eks XL dan SF.
Selain itu, sinergi layanan XL, Axis dan Smartfren, dan juga team penjualan di lapangan semakin solid untuk mempercepat dan memperluas ketersediaan layanan di masyarakat.
"Ini bukan sekadar penggabungan perusahaan. Ini adalah lompatan besar untuk ekosistem digital Indonesia. Dengan struktur dan identitas baru, kami siap memberdayakan masyarakat, pelaku usaha, dan institusi di seluruh Indonesia," tuturnya meyakinkan.