Mamuju (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka akan melibatkan ulama dalam upaya menurunkan angka penderita stunting dengan memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat
"Pemprov Sulbar akan melibatkan ulama, ustadz untuk membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting di Sulbar, sebab masyarakat perlu diberikan edukasi dan peningkatan pemahaman agar dapat membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting," kata Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, salah satu penyebab angka stunting tinggi di Sulbar yang mencapai 30,3 persen karena masyarakat tidak memahami upaya atau cara melakukan pencegahan stunting pada anak.
"Masyarakat tidak memahami bagaimana cara pemenuhan kebutuhan gizi anak, meskipun masyarakat itu sebenarnya dalam kategori keluarga mampu atau berada, sehingga tumbuh kembang anak terpengaruh dan menjadi stunting," katanya.
Menurut dia, pada usia anak antara 0 sampai 2 tahun, anak tidak boleh diberikan makanan sembarangan, namun harus diberikan makanan bergizi seimbang agar mengalami pertumbuhan dengan baik.
Sehingga ia meminta, agar ulama dan ustadz dapat bersedia membantu pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat agar memberikan makanan bergizi kepada anaknya sehingga dapat terhindar dari stunting.
"Stunting ini harus diatasi, karena jika anak mengalami stunting, maka otaknya akan kecil, dan tidak akan bisa memiliki sumber daya manusia yang baik dan sulit untuk bersaing pada sejumlah lapangan usaha pada usia 20 sampai 30 tahun ke depan," katanya.
Ia mengatakan, penyebab stunting lainnya adalah karena kemiskinan, sehingga Pemprov Sulbar akan terus berupaya menurunkan angka kemiskinan sebagai penyebab stunting.
"Namun, meskipun dalam keadaan menghadapi kemiskinan, sebenarnya banyak cara bisa dilakukan untuk memenuhi gizi anak, seperti di saat kami kecil dulu, ketika memikul kelapa untuk dijual, maka diharuskan terlebih dahulu minum dan makan buah kelapa dengan yang dicampur madu, sehingga badan akan terasa segar dan kuat," ujarnya.*