Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan di Pekanbaru (BBPOM) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, berkomitmen meningkatkan layanan terhadap kelompok rentan yang memerlukan perlakuan yang lebih baik dan khusus.
Kepala BBPOM di Pekanbaru, Alex Sander mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan sarana dan prasarana terhadap kelompok rentan dan sudah berjalan. Akan tetapi pihaknya hanya pernah melayani untuk kelompok lanjut usia serta serta ibu hamil.
"Jadi kita ingin mendapatkan masukan dari berbagai pihak bagaimana penerapan layanan publik terhadap kelompok rentan serta apa saja yang perlu kita perbaiki di BBPOM di Pekanbaru untuk peningkatan layanan publik ini," katanya di Pekanbaru, Senin.
Hal itu disampaikannya dalam forum konsultasi publik yang diikuti 51 peserta dari perangkat telekomunikasi tingkat Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru. Pihaknya ingin mengetahui lebih lanjut kelompok rentan lainnya seperti disabilitas tunanetra, tunarungu atau lumpuh yang belum pernah dilayani.
Dalam forum konsultasi publik kali ini, kata Alex Sander ada masukan yakni untuk penambahan audio. Jadi, ada informasi suara yang bisa didengar oleh tunanetra ketika dia masuk ke BBPOM di Pekanbaru.
"Kita menargetkan Desember 2025 peralatan audio tersebut sudah ada," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Luar Biasa Sri Mujinab, Netta Riviana mengatakan sekarang pemerintah sudah lebih terbuka terhadap kaum yang berkebutuhan khusus sehingga dengan perhatian tersebut mereka lebih mandiri. Dengan kemandirian tersebut, kaum yang berkebutuhan khusus bisa menciptakan usaha sendiri.
"Penting sekali bagi pihak yang memberi pelayanan agar bisa lebih sabar dalam memberikan layanan terhadap orang-orang berkebutuhan khusus karena secara psikologis mereka membutuhkan perhatian lebih," ujarnya