Makassar (ANTARA) - Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), tetap memproduksi mebel seperti kursi tamu, kursi teras, lemari hias, tempat tidur/dipan, almari jam hingga meja makan, meskipun masih dalam masa pandemi COVID-19.

”Sebanyak 34 orang warga binaan sudah dilatih dan akan terus ditambah jika pesanan meningkat," Kepala Lapas Kelas II Parepare Indra Mokoagow dalam keterangannya yang diterima di Makassar, Senin (9/8).

Ia mengatakan dalam lima bulan terakhir ini WBP Lapas Parepare sudah memproduksi 300 unit mebel beragam jenis, atau 60 unit barang bervariasi setiap bulan.

Demi kelancaran pemasaran hasil produksi WAP Lapas Parepare, kata Indra, maka pihaknya menjalin kemitraan dengan salah satu pengusaha furniture di Kota Parepare, selain dapat melakukan pemesanan dan melihat langsung pengerjaan barang di bengkel kerja Lapas Parepare.

Pelibatan mitra kerja sama ini merupakan bagian dari upaya menuju kemandirian usaha mebel warga binaan pemasyarakatan.

“Saat ini pemasaran dan pemesanan masih dilakukan melalui media sosial UD. Kembar Jepara dengan memanfaatkan aplikasi market place,” kata Indra.

Harga yang ditawarkan, lanjut Indra, sangat kompetitif dan beragam yakni kursi teras seharga Rp1,2 juta, kursi minimalis seharga Rp3 juta, kursi Madura keong seharga Rp4,6 juta, kursi Madura udina seharga Rp6,7 juta dan mimbar besar seharga Rp8,4 juta.

Indra menambahkan, pihaknya juga telah merencanakan akan membuka unit-unit produksi lainnya seperti laundry, pengelasan, kanopi dan Hidroponik, dengan target mampu menyerap sumber daya manusia WBP hingga minimal 75 persen  warga binaan yang memenuhi syarat. WBP sedang memproduksi mebel di bengkel kerja Lapas Parepare. (ANTARA/HO/Humas Kanwil Kemenkumham Sulsel)

WBP berinisial BD mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti program pembinaan di Lapas Parepare, mengingat selama menjalani pidana, ekonomi keluarganya mulai menurun. Kini, ia bahkan bisa menyisihkan sebagian upahnya untuk keluarga.  

“Saya bersyukur diikutkan bekerja di sini, selain mendapatkan pengalaman saya juga sudah tidak pernah meminta kiriman makanan dari luar. Bahkan saya bisa sisihkan premi saya untuk anak-anak saya," ujar BD.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan Harun Sulianto sangat mengapresiasi upaya pembinaan yang dilakukan Lapas Parepare.

"Dalam setiap kesempatan kami selalu meminta kepada kepala UPT untuk melaksanakan kegiatan produksi di dalam lapas sebagai bagian dari pembinaan kemandirian agar menjadi bekal bagi WBP untuk beritegrasi kembali dengan masyarakat," ujar Harun. (*/Inf)

Pewarta : Arga
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024