Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan koordinasi dengan perbankan di daerah itu terkait dengan penyaluran dana bantuan bagi korban gempa.

"BPBD Mamuju telah melakukan koordinasi dengan perbankan yang disepakati mengenai penyaluran dana stimulan pembangunan rumah untuk gempa di Mamuju," kata Pelaksana Tugas Kepala BPDB Kabupaten Mamuju Taslim Sukirno di Mamuju, Rabu (25/8).

BPBD Mamuju telah melakukan asesmen dan uji publik rumah yang dirusak akibat gempa pada 15 Januari 2021.

"Pemerintah di Mamuju akan bekerja cepat agar masyarakat segera masyarakat mendapatkan bantuan stimulan untuk perbaikan rumah mereka yang rusak akibat gempa Mamuju," katanya.

Ia menyebutkan 9.719 rumah di Kabupaten Mamuju mengalami kerusakan akibat gempa yang terdiri atas 1.501 rumah rusak berat, 3.487 rusak sedang, dan 4.731 rusak ringan yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Mamuju.

Setiap rumah rusak kategori berat akan diberikan bantuan sebesar Rp50 juta, rusak sedang sebesar Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

Bantuan stimulan perbaikan rumah akibat gempa yang akan disalurkan ke masyarakat tersebut, berasal dari pemerintah pusat melalui BNPB dengan total sebesar Rp209,5 miliar.

Ia mengatakan Pemkab Mamuju juga telah menyalurkan dana tunggu hunian (DTH) korban gempa Kabupaten Mamuju dengan besaran Rp500.000 setiap bulan selama tiga bulan.

"Namun DTH hanya akan disalurkan kepada korban gempa, adalah mereka yang rumahnya berkategori karena rumahnya tidak bisa dihuni lagi, dan DTH yang diberikan dapat dipakai untuk menyewa tempat tinggal," ujarnya.

Ia berharap, bantuan DTH yang akan diberikan tersebut dapat bermanfaat bagi korban gempa.
 

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024