Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp12,5 triliun sepanjang semester I tahun ini.

“Telkom berkomitmen melakukan transformasi digital secara konsisten dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai kebutuhan masyarakat di era kenormalan baru," ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis

Ia mengatakan kehadiran konektivitas, platform, dan layanan digital terbaik dari Telkom diharapkan dapat membantu masyarakat dalam beraktivitas, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia akan semakin membaik ke depan.

Menurut Ririek, Telkom akan terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta produk digital untuk digunakan seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tingkat adopsi digital masyarakat maupun perusahaan yang kian meningkat seiring dengan situasi pandemi yang masih berlangsung sehingga mendorong terjadinya digitalisasi di segala bidang.

"Proses transformasi kami menjadi digital telco pun juga akan terus berlangsung hingga tercipta lingkungan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital melalui infrastruktur broadband, platform, dan layanan digital yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Pemenuhan kebutuhan digital ini harus dilakukan demi mewujudkan kedaulatan digital Indonesia dan mewujudkan visi Indonesia Maju 2045,” kata Ririek.

Telkom mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp69,5 triliun atau tumbuh 3,9 persen (year-on-year atau YoY). Pada periode yang sama, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp37,8 triliun atau tumbuh 4,7 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Marjin EBITDA perseroan naik dari 54 persen pada kuartal II/2020 menjadi 54,4 persen per kuartal II/2021. Konsistensi kinerja diraih Telkom Indonesia berkat komitmen perusahaan melakukan transformasi bisnis untuk menjadi digital telco terdepan di Indonesia dan bahkan regional.

Sepanjang paruh pertama 2021, pendapatan IndiHome tumbuh 24,2 persen YoY menjadi Rp12,9 triliun, dengan marjin EBITDA yang juga tumbuh dengan mengesankan, dari 38,6 persen per Juni 2020 menjadi 47,6 persen per Juni 2021.

Hal ini tidak lepas dari penambahan pelanggan dan Average Revenue Per User (ARPU) yang kian membaik, sebagai dampak dari ragam layanan add-ons yang semakin diminati dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Kemitraan dengan konten provider global terbukti sebagai strategi bertumbuh yang tepat dan berbuah manis bagi layanan IndiHome. Kontribusi pendapatan IndiHome terhadap revenue konsolidasian TelkomGroup naik menjadi 18,5 persen per Juni 2021, naik dari sebelumnya 15,5 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Kinerja positif IndiHome dicapai berkat berbagai upaya pemasaran yang telah dilakukan seperti mendorong pelanggan untuk upgrade layanan dan kecepatan, serta paket add-ons yang bervariasi. Upaya ini berdampak pada peningkatan ARPU menjadi Rp270 ribu dibanding kuartal pertama 2021 sebesar Rp266 ribu. Pelanggan IndiHome tercatat bertambah 285 ribu pelanggan sejak awal tahun, sehingga total jumlah pelanggan IndiHome hingga kuartal II/2021 mencapai 8,3 juta orang, naik 11,4 persen YoY.

Pada segmen Mobile, pendapatan digital business Telkomsel mencapai Rp33,36 triliun atau tumbuh 4,7 persen YoY. Kontribusi pendapatan layanan digital terhadap total revenue Telkomsel naik dari 72,4 persen per kuartal II/2020 menjadi 77,3 persen per kuartal II/2021. Pertumbuhan ini tak lepas dari besarnya basis pelanggan Telkomsel sebesar 169,2 juta orang, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 117,7 juta pelanggan atau tumbuh 12 persen YoY.

Peningkatan kinerja Telkom juga terjadi pada segmen Enterprise, dengan pendapatan mencapai Rp8,7 triliun atau tumbuh 12,2 persen YoY. Pertumbuhan segmen ini berasal dari layanan IT dan solusi konektivitas.


Pewarta : Aji Cakti
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024