Makassar (ANTARA) - Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) merilis cakupan vaksinasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 27,85 persen pada pemberian dosis pertama hingga 10 September 2021.

Capaian 27,85 persen ini berjumlah 1.965.400 orang dari total target sebanyak 7.057.525 jiwa se Sulawesi Selatan. Sedangkan capaian vaksinasi dosis II pada waktu yang sama telah mencapai 16,39 persen atau 1.157.167 orang.

"Perbandingan penerima vaksin 1 dan 2 saat ini sudah lebih baik, karena kita memang menggenjot pemberian vaksinasi dosis 2 di berbagai puskesmas," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel Muhammadong di Makassar, Sabtu.

Ia mengemukakan Dinas Kesehatan Sulsel termasuk Dinas Kesehatan di berbagai daerah memprioritaskan pemberian vaksinasi dosis II sebab ketersediaan vaksin tidak begitu banyak, namun diakui selalu ada.

Maka, kebijakan yang diambil, kata Muhammadong ialah memprioritaskan penerima vaksin dosis 2 guna mengurangi kesenjangan cakupan antara penerima vaksin dosis 1 dan 2. Sekaligus mencegah membludaknya penerima vaksin 2 yang sebelumnya telah ditentukan jangka waktunya, yakni 28 hari setelah vaksin pertama.

"Meski secara klinis, lebih dari 28 hari dari vaksin pertama juga tidak jadi masalah. Tetapi tentu kita hindari terjadi gesekan di masyarakat jika mereka telah datang ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) sementara vaksin untuk dosis ke 2 tidak ada," urai Muhammadong.

Sehingga Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memanfaatkan kolaborasi dengan berbagai pihak swasta dan lembaga untuk melaksanakan vaksinasi dosis pertama di masyarakat, seperti pelibatan PMI, KNPI, Kalla Group, BPJAMSOSTEK Sulama dan sebagainya.

Melalui kolaborasi yang terjalin dengan berbagai pihak, cakupan vaksinasi di Sulsel semakin meningkat, khususnya di Kota Makassar sebagai epicentrum penyebaran COVID-19 di Sulsel.

KPCPEN mencatat hingga 10 September 2021, cakupan vaksinasi di Kota Makassar telah mencapai 56,43 persen, kemudian disusul Kota Parepare 43,60 persen dan Kabupaten Soppeng 36,25 persen.

Terkait stok vaksin di Sulsel, Muhammadong mengakui stok vaksin saat ini tidak banyak, namun sejak awal Agustus hingga saat ini, pemerintah pusat terus menyuplai vaksin ke Sulsel.

"Meski yang disuplai itu sedikit, tetapi distribusi itu lancar sejak awal Agustus hingga sekarang. Makanya semua pihak kita libatkan untuk sama-sama mempercepat pembentukan herd immunity melalui vaksinasi," jelas Muhammadong.
  Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel Muhammadong. ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024