Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melakukan vaksinasi terhadap 1.881 ekor hewan penular rabies (HPR) sebagai bentuk partisipasi dalam pemecahan rekor MURI vaksinasi rabies serentak dan massal.
"Vaksinasi terhadap 1.881 HPR ini sebagai bentuk partisipasi Sulbar dalam pemecahan rekor MURI vaksinasi rabies serentak dan massal," kata Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Sulbar Jamil Barambangi di Mamuju, Rabu.
Kegiatan yang digagas oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian itu, kata Jamil Barambangi, dalam rangka peringatan Hari Rabies Sedunia tahun 2023.
Pemberian vaksinasi rabies kepada 1.881 HPR itu, lanjutnya, berlangsung sejak 7-10 Oktober 2023 di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar serta semua puskeswan yang ada di Sulbar.
"Kegiatan itu melibatkan 105 petugas kesehatan hewan terdiri atas dokter hewan dan paramedik yang ada di Sulbar," ujar Jamil Barambangi.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan atau para pemangku kepentingan, baik yang menangani peternakan dan kesehatan hewan maupun kesehatan manusia serta melibatkan masyarakat.
Pemberantasan rabies, tambahnya, perlu upaya bersama antara dinas terkait serta masyarakat umum pemilik hewan guna mewujudkan Sulbar bebas rabies.
"Ini sejalan dengan tema Hari Rabies Sedunia tahun ini All for One, One Health for All (Semua untuk Satu, Satu Kesehatan untuk Semua," kata Jamil Barambangi.
Selain melakukan vaksinasi terhadap 1.881 HPR, Pemerintah Provinsi Sulbar melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP), juga telah melaksanakan edukasi rabies kepada murid SD di Kabupaten Mamuju.
"Edukasi rabies merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Rabies Sedunia yang ditetapkan oleh Global Alliance for Rabies Control (GARC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Holtikultura dan Peternakan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari.
Tujuannya, kata Abdul Waris Bestari, memberikan pemahaman tentang rabies, baik itu hewan yang dapat tertular rabies, gejala rabies, bahaya penyakit rabies, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya rabies.
"Diharapkan informasi tentang penyakit rabies serta upaya perlawanannya dapat dilakukan bersama, antara pemerintah dan masyarakat lainnya, melalui informasi yang disebarkan oleh anak-anak sekolah yang telah mendapatkan edukasi," jelasnya.
Pada kegiatan itu, sesi materi disampaikan dengan metode pertisipatif serta bermain peran dalam penanganan kasus gigitan anjing yang diduga rabies.