Makassar (ANTARA) - Puluhan pegawai dan Warga Binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan, dibekali pelatihan sekaligus simulasi mengantisipasi musibah kebakaran dipandu Dinas Pemadaman Kota Makassar, Selasa.
Kepala Seksi Pengelolaan, Rutan Makassar Amsar mengatakan pelatihan ini atas kerja sama Dinas Pemadam Kebakaran sebagai salah satu program guna membekali petugas dan warga binaan untuk tanggap bencana kebakaran.
"Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, petugas dan warga binaan sudah siap dan tahu langkah-langkah penanganan yang harus dilalukan," paparnya.
Pelatihan dan simulasi tersebut kata dia, sebagai bagian antisipasi menyusul musibah kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangerang, Provinsi Banteng pada 8 September 2021 yang mengakibatkan puluhan korban jiwa.
Mentor pelatihan, Hidayatullah dari Dinas Pemadam Kebakaran pada kesempatan itu menekankan hal pertama ketika terjadi kebakaran adalah tetap waspada dan jangan panik.
"Contoh, kalau terjadi kebakaran tabung gas, jangan panik, gunakan alat-alat sekitar, paling simpel gunakan handuk yang telah dibasahi untuk menutup kobaran api pada tabung gas. Kalau masih ada celah api, gunakan dua sampai tiga handuk untuk menutup setiap celah kebocoran," ujarnya menjelaskan.
Dari simulasi tersebut, terlihat petugas perempuan Rutan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Praktik dari uji coba pemadaman kebakaran menggunakan tabung APAR, karung goni hingga handuk yang dalam setiap sesi selalu didominasi oleh petugas perempuan secara sukarela melakukan simulasi pemadaman.
"Kita gemetaran waktu diajarkan memadamkan api, tapi berguna sekali ilmunya. Apalagi di rumah kita memasak juga menggunakan kompor gas. Kalau sudah punya ilmu dan tekniknya bila terjadi hal yang tidak diinginkan kita telah tahu caranya," papar Hartayati Rahman salah seorang peserta pelatihan.
Sebelumnya, Lapas Kelas I Makassar, juga telah menggelar simulasi dan pelatihan pemadaman api saat terjadi kebakaran. Petugas Lapas beserta warga binaan dibekali teknik pemadaman serta cara evaluasi ketika terjadi musibah tersebut.
Kepala Seksi Pengelolaan, Rutan Makassar Amsar mengatakan pelatihan ini atas kerja sama Dinas Pemadam Kebakaran sebagai salah satu program guna membekali petugas dan warga binaan untuk tanggap bencana kebakaran.
"Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, petugas dan warga binaan sudah siap dan tahu langkah-langkah penanganan yang harus dilalukan," paparnya.
Pelatihan dan simulasi tersebut kata dia, sebagai bagian antisipasi menyusul musibah kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tangerang, Provinsi Banteng pada 8 September 2021 yang mengakibatkan puluhan korban jiwa.
Mentor pelatihan, Hidayatullah dari Dinas Pemadam Kebakaran pada kesempatan itu menekankan hal pertama ketika terjadi kebakaran adalah tetap waspada dan jangan panik.
"Contoh, kalau terjadi kebakaran tabung gas, jangan panik, gunakan alat-alat sekitar, paling simpel gunakan handuk yang telah dibasahi untuk menutup kobaran api pada tabung gas. Kalau masih ada celah api, gunakan dua sampai tiga handuk untuk menutup setiap celah kebocoran," ujarnya menjelaskan.
Dari simulasi tersebut, terlihat petugas perempuan Rutan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Praktik dari uji coba pemadaman kebakaran menggunakan tabung APAR, karung goni hingga handuk yang dalam setiap sesi selalu didominasi oleh petugas perempuan secara sukarela melakukan simulasi pemadaman.
"Kita gemetaran waktu diajarkan memadamkan api, tapi berguna sekali ilmunya. Apalagi di rumah kita memasak juga menggunakan kompor gas. Kalau sudah punya ilmu dan tekniknya bila terjadi hal yang tidak diinginkan kita telah tahu caranya," papar Hartayati Rahman salah seorang peserta pelatihan.
Sebelumnya, Lapas Kelas I Makassar, juga telah menggelar simulasi dan pelatihan pemadaman api saat terjadi kebakaran. Petugas Lapas beserta warga binaan dibekali teknik pemadaman serta cara evaluasi ketika terjadi musibah tersebut.