Makassar (ANTARA) - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulawesi Selatan menyiapkan gerai tes antigen bagi peserta ujian CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) yang akan mengikuti Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) di Celebes Convention Centre (CCC) Makassar mulai hari ini.
Kepala BKD Sulsel Imran Jausi di Makassar, Rabu menyampaikan pengadaan gerai ini atas hasil evaluasi pelaksanaan ujian di hari pertama pada Selasa (14/09), yang mana terdapat satu orang peserta harus didiskualifikasi karena tidak disertai dengan keterangan tes PCR antigen maupun tes usap.
"Kemarin ada dua peserta yang ditolak karena tidak bisa tunjukkan kalau dia sudah antigen. Jadi tadi kita sudah siapkan juga lokasi untuk antigen, itu berbayar," ujarnya.
Pengadaan gerai antigen ini, kata Imran, merupakan hasil dari bentuk evaluasi panitia terhadap pelaksanaan ujian CPNS di masa pandemi. Alhasil satu orang masih didapati tidak membawa keterangan swab antigen hari ini (15/09) dan langsung diarahkan ke gerai tes yang telah disiapkan.
"Terkait harganya, ditentukan pihak rumah sakit. Jadi kalau mau antigen mesti datang lebih awal. Ini terkait efektif atau tidaknya pelaksanaan SKD dari hasil evaluasi kemarin, itu yang kurang akhirnya kita siapkan," ujar Imran.
Pelaksanaan ujian CPNS di masa pandemi menjadi berbeda. BKD Sulsel bekerja sama Satpol PP dan pihak kepolisian secara ketat tidak hanya menjaga kecurangan yang bisa saja terjadi selama SKD berlangsung, namun lebih dari itu.
Pihak terkait juga melakukan pengawasan terhadap protokol kesehatan di area dalam dan luar CCC. Pihak panitia dan personil Satpol PP mengatur jarak setiap peserta pada proses ujian serta segera melakukan disinfektasi setiap kali sesi berakhir.
"Alhamdulilah kita pastikan bahwa itu kita kawal dengan baik sesuai protokol kesehatan. Titik-titik dimana pada sesi pertama masih ada penumpukan, kita urai. Tambah kursi, meja, tenda, kemudian termasuk petugas yang dipercayakan di situ menangani. Semuanya sudah bisa antisipasi dengan baik," urainya.
Kepala BKD Sulsel Imran Jausi di Makassar, Rabu menyampaikan pengadaan gerai ini atas hasil evaluasi pelaksanaan ujian di hari pertama pada Selasa (14/09), yang mana terdapat satu orang peserta harus didiskualifikasi karena tidak disertai dengan keterangan tes PCR antigen maupun tes usap.
"Kemarin ada dua peserta yang ditolak karena tidak bisa tunjukkan kalau dia sudah antigen. Jadi tadi kita sudah siapkan juga lokasi untuk antigen, itu berbayar," ujarnya.
Pengadaan gerai antigen ini, kata Imran, merupakan hasil dari bentuk evaluasi panitia terhadap pelaksanaan ujian CPNS di masa pandemi. Alhasil satu orang masih didapati tidak membawa keterangan swab antigen hari ini (15/09) dan langsung diarahkan ke gerai tes yang telah disiapkan.
"Terkait harganya, ditentukan pihak rumah sakit. Jadi kalau mau antigen mesti datang lebih awal. Ini terkait efektif atau tidaknya pelaksanaan SKD dari hasil evaluasi kemarin, itu yang kurang akhirnya kita siapkan," ujar Imran.
Pelaksanaan ujian CPNS di masa pandemi menjadi berbeda. BKD Sulsel bekerja sama Satpol PP dan pihak kepolisian secara ketat tidak hanya menjaga kecurangan yang bisa saja terjadi selama SKD berlangsung, namun lebih dari itu.
Pihak terkait juga melakukan pengawasan terhadap protokol kesehatan di area dalam dan luar CCC. Pihak panitia dan personil Satpol PP mengatur jarak setiap peserta pada proses ujian serta segera melakukan disinfektasi setiap kali sesi berakhir.
"Alhamdulilah kita pastikan bahwa itu kita kawal dengan baik sesuai protokol kesehatan. Titik-titik dimana pada sesi pertama masih ada penumpukan, kita urai. Tambah kursi, meja, tenda, kemudian termasuk petugas yang dipercayakan di situ menangani. Semuanya sudah bisa antisipasi dengan baik," urainya.