Mamuju (ANTARA) - Ikan Cakalang menjadi penyumbang iinflasidi Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Januari 2021 sebesar 0,45 persen dari total inflasi yang terjadi di Sulbar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Agus Gede Hendrayana di Mamuju, Jumat, mengatakan, total inflasi di Sulbar sebesar 1,43 persen pada Januari 2021.

Ia mengatakan, Mamuju mengalami inflasi bulanan sebanyak lima kali dan satu kali mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 1,43 persen, peningkatan harga yang terjadi tersebut disebabkan kenaikan harga pada tiga kelompok pengeluaran," katanya.

Yaitu kata dia, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 3,81 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasalainnya 0,04 persen.

Sementara komoditas dengan andil inflasi tertinggi di Januari 2021, adalah ikan cakalang 0,45 persen, kemudian ikan layang 0,39 persen, dan cabai rawit 0,25 persen.

Meningkatnya harga ini disebabkan oleh sedikitnya stok ikan, cabai, maupun bahan makanan lainnya, secara umum sebagai akibat dari gempa bumi yang melanda kota
Mamuju pada bulan Januari 2021 lalu.

Gede mengatakan, sementara deflasi terjadi di bulan April 2021 sebesar -0,03 persen deflasi disebabkan penurunan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran.

Yaitu kaya dia, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,70 persen, kesehatan 0,95 persen, transportasi 0,03 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,38 persen.

Beberapa komoditas yang dominan memberi andil deflasi pada April 2021 adalah ikan layang 0,36 persen, ikan cakalang 0,22 persen, dan ikan bandeng 0,09 persen.

Ia juga mengatakan, inflasi terendah terjadi di bulan Juni 2021 sebesar 0,35 persen Inflasi disebabkan karena kenaikan harga pada setiap kelompok pengeluaran yang tidak terlalu
tinggi, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

"Di bulan Juni, kenaikan harga upah tukang bukan mandor, ikan cakalang, dan mobil mampu diredam dengan penurunan harga ikan baronang, cabai rawit, ikan tongkol, dan angkutan udara, sehingga inflasi bulan Juni 2021, tidak terlalu tinggi dibanding bulan Mei 2021," katanya.

 


Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024