Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memberikan langsung materi lingkungan hidup dalam simulasi konsep belajar tamasya atau outing class kepada siswa SMP Negeri 6 Makassar, di Kawasan Ekowisata Mangrove Lantebung, Makassar.
"Materi outing class merupakan konsep belajar mengajar untuk mengintegrasikan materi yang diperoleh di bangku sekolah dengan melihat langsung situasi kondisi lingkungan sekitar," ujar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Sabtu.
Kegiatan belajar dengan konsep tamasya itu mengintegrasikan kepada anak-anak didik dengan memberikan pengalaman langsung dengan belajar di lapangan.
Menurut Danny, proses pembelajaran outing class seperti ini, diharapkan anak didik dapat mengenal lebih jauh pelajaran biologi, lingkungan hidup dan sosial.
"Semua pelajaran itu ada di sini, sehingga mereka bisa mengasah seluruh inderanya secara langsung dan sekaligus unsur futuristiknya, serta mereka dapat lebih mengenal kotanya," tuturnya.
Wali kota yang berlatar belakang dosen arsitektur ini menambahkan bahwa semua kelas tingkat SMP l wajib belajar outing class di Ekowisata Mangrove Lantebung itu.
"Di sini salah satunya tempat belajar lingkungan hidup, nanti belajar budaya di museum pemerintah kota, belajar pemerintahan ada di Balai Kota, jadi mereka dapat mengetahui semua segmen perkotaan dan lingkungan sekitar mereka," ujarnya.
Sementara itu Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan, Muh Al Amin berpesan agar generasi muda khususnya anak pelajar, bisa menjadi bagian dan pelaku pelestarian hidup di masa yang akan datang.
"Ini bentuk kolaborasi antara Pemkot Makassar bersama masyarakat Lantebung, para pelajar dan pendidik untuk mengajarkan dan memperlihatkan, bagaimana kerja melestarikan lingkungan di kota Makassar, agar tetap lestari dan terjaga," ucapnya.
"Materi outing class merupakan konsep belajar mengajar untuk mengintegrasikan materi yang diperoleh di bangku sekolah dengan melihat langsung situasi kondisi lingkungan sekitar," ujar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Sabtu.
Kegiatan belajar dengan konsep tamasya itu mengintegrasikan kepada anak-anak didik dengan memberikan pengalaman langsung dengan belajar di lapangan.
Menurut Danny, proses pembelajaran outing class seperti ini, diharapkan anak didik dapat mengenal lebih jauh pelajaran biologi, lingkungan hidup dan sosial.
"Semua pelajaran itu ada di sini, sehingga mereka bisa mengasah seluruh inderanya secara langsung dan sekaligus unsur futuristiknya, serta mereka dapat lebih mengenal kotanya," tuturnya.
Wali kota yang berlatar belakang dosen arsitektur ini menambahkan bahwa semua kelas tingkat SMP l wajib belajar outing class di Ekowisata Mangrove Lantebung itu.
"Di sini salah satunya tempat belajar lingkungan hidup, nanti belajar budaya di museum pemerintah kota, belajar pemerintahan ada di Balai Kota, jadi mereka dapat mengetahui semua segmen perkotaan dan lingkungan sekitar mereka," ujarnya.
Sementara itu Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan, Muh Al Amin berpesan agar generasi muda khususnya anak pelajar, bisa menjadi bagian dan pelaku pelestarian hidup di masa yang akan datang.
"Ini bentuk kolaborasi antara Pemkot Makassar bersama masyarakat Lantebung, para pelajar dan pendidik untuk mengajarkan dan memperlihatkan, bagaimana kerja melestarikan lingkungan di kota Makassar, agar tetap lestari dan terjaga," ucapnya.