Makassar (ANTARA) - Sebagai rangkaian dari peringatan Hari sumpah pemuda, institusi pemerintah di antaranya Badan Narkotika Nasional, Bank Indonesia Wilayah Sulsel dan BBKSDA Sulsel berkolaborasi menanam 2.500 bibit pohon mangrove atau bakau di Makassar.
"Kegiatan bersama ini mengusung tema 'Peningkatan Kepedulian dan Partisipasi PAsepeda dalam Mitigasi Dampak Perubahan Ilkim Global' sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan," kata Kepala BNN Baddoka dr Iman Firmansyah disela-sela penanam mangrove di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, dengan semangat Hari Sumpah Pemuda menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan sebagai bagian dari cinta tanah air.
Sebelum kegiatan penanaman bakau itu, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel terlebih dahulu memberikan penjelasan teknis penanaman mangrove bagi para peserta yang juga adalah komunitas pesepeda.
Pentingnya menanam mangrove, selain untuk menahan abrasi pantai juga menjadi bagian daripada upaya menekan dampak dari perubahan iklim global serta upaya mitigasi bencana alam.
Hal senada dikemukakan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rudi Bambang Wijanarko yang turut hadir dalam kegiatan peduli lingkungan itu.
Pada kesempatan itu turut hadir jajaran BBKSDA Sulsel mewakili Lantamal VI, Koramil, Polsek, Camat Biringkanaya, Lurah Untia dan Komunitas "PAsepeda" Makassar dengan total sekitar 130 peserta .
Sementara itu, Penggerak menyelamatan mangrove di Makassar, Nur Akbar Alam mengatakan, upaya menjaga pantai dari abrasi sudah dipahami dan disadari warga di Biringkanayya, Makassar.
Karena itu, lanjut dia, warga yang juga merangkap sebagai petani mangrove, serta perwakilan dari mitra kegiatan, mengapresiasi institusi pemerintah yang turun bersama masyarakat untuk membantu pelestarian tanaman tersebut.
"Kegiatan bersama ini mengusung tema 'Peningkatan Kepedulian dan Partisipasi PAsepeda dalam Mitigasi Dampak Perubahan Ilkim Global' sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan," kata Kepala BNN Baddoka dr Iman Firmansyah disela-sela penanam mangrove di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, dengan semangat Hari Sumpah Pemuda menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan sebagai bagian dari cinta tanah air.
Sebelum kegiatan penanaman bakau itu, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel terlebih dahulu memberikan penjelasan teknis penanaman mangrove bagi para peserta yang juga adalah komunitas pesepeda.
Pentingnya menanam mangrove, selain untuk menahan abrasi pantai juga menjadi bagian daripada upaya menekan dampak dari perubahan iklim global serta upaya mitigasi bencana alam.
Hal senada dikemukakan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rudi Bambang Wijanarko yang turut hadir dalam kegiatan peduli lingkungan itu.
Pada kesempatan itu turut hadir jajaran BBKSDA Sulsel mewakili Lantamal VI, Koramil, Polsek, Camat Biringkanaya, Lurah Untia dan Komunitas "PAsepeda" Makassar dengan total sekitar 130 peserta .
Sementara itu, Penggerak menyelamatan mangrove di Makassar, Nur Akbar Alam mengatakan, upaya menjaga pantai dari abrasi sudah dipahami dan disadari warga di Biringkanayya, Makassar.
Karena itu, lanjut dia, warga yang juga merangkap sebagai petani mangrove, serta perwakilan dari mitra kegiatan, mengapresiasi institusi pemerintah yang turun bersama masyarakat untuk membantu pelestarian tanaman tersebut.