Mamuju (ANTARA News) - Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Sulawesi Barat, Hj. Mulyana Isham mengakui calon gubernur incumbent, Anwar Adnan Saleh (AAS) sosok pemimpin yang mengayomi semua golongan.

"Kita kehendaki pemimpin di Sulbar adalah sosok yang mampu mengayomi semua golongan tanpa membedakan suku, agama maupun ras. Sosok seperti ini dimiliki AAS sehingga sangat layak untuk kembali menahkodai provinsi terbungsu ini," kata Mulyana Isham usai kegiatan Halal Bi Halal yang dilaksanakan BKMT Sulbar di gedung Pemuda Mamuju, Kamis.

Menurut dia, dirinya sangat memberikan perhatian positif atas keinginan AAS untuk kembali ikut pada pemilihan gubernur yang akan berlangsung 10 Oktober 2011.

"Kita harap rakyat Sulbar jeli menentukan pilihannya pada Pilgub karena salah dalam memilih akan berdampak pada nasib masyarakat lima tahun ke depan di provinsi terbungsu ini," ungkap Mulyana yang juga anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI itu.

Ia menyampaikan, pujian yang diberikan kepasa AAS oleh berbagai kalangan maupun sejumlah tokoh nasional selama ini sangat wajar karena AAS terbukti nyata telah mampu mengayomi semua golongan dan terbukti mampu meletakkan dasar pembangunan yang baik untuk kepentingan rakyat Sulbar.

Dia mengatakan, sangat berbahaya apabila ada kandidat calon gubernur yang mementingkan golongan karena akan berdampak terjadinya perpecahan dimasyarakat.

"Selama ini masyarakat Sulbar hidup rukun dan damai walaupun semua etnis suku, agama ada di Sulbar. Makanya, pemimpin yang paling pas menahkodai Sulbar adalah yang mampu mementingkan semua kepentingan rakyat tanpa didasari kepentingan etnis, agama maupun ras, dan itu ada pada diri AAS," tuturnya.

Ia mengemukakan, dirinya selaku ketua BKMT Sulbar dan selaku anggota DPD RI daerah pemilihan Sulbar, tentunya menyerukan kepada masyarakat di Sulbar ikut andil dalam memberikan hak politiknya di pilgub untuk masa depan rakyat yang ada di daerah ini.

"Kita kehendaki pembangunan yang telah baik ini bisa dipertahankan karena telah terbukti mampu meraih hasil pembangunan di berbagai lini, mulai pembangunan infrastruktur jalan, perbaikan ekonomi maupun pembangunan bandara udara Tampapadang maupun pelabuhan laut Belang-Belang di Mamuju," ucapnya.

Mulyana menyampaikam, kerja keras dengan menempatkan empat "strong point" dalam lima tahun terkahir telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan bahkan sempat mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia dengan capaian 15,1 persen tahun 2010.

"Capaian pertumbuhan ekonomi Sulbar pada triwulan II tahun 2010 dengan angka 15,1 persen telah memberikan kontribusi positif pertumbuhan ekonomi nasional. Prestasi itu tentunya suatu kebanggaan rakyat Sulbar karena capaian dengan angka yang signifikan ini sangat sulit dicapai Negara Asia sekalipun," ucapnya.

Dia menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Sulbar saat ini pun sangat berkualitas karena ternyata turut dibarengi dengan menurunnya angka kemiskinan yang saat ini tersisa 13,2 persen dari 1,2 juta penduduk di Sulbar.

"Dalam lima tahun terakhir angka kemiskinan di Sulbar turun dari angka 20,7 persen tahun 2006 kini tersisa menjadi 13,2 persen. Tahun ini Gubernur menargetkan angka kemiskinan minimal tersisa 10 persen," jelasnya.

Demikian pula dengan capaian pembangunan infrastruktur jalan nasional sepanjang 577 kilometer mulai dari arah selatan Paku, Kabupaten Polman hingga daerah Suremana, Kabupaten Mamuju Utara, telah rampung hingga 80 persen, pembangunan Bandara Tampapadang di Mamuju, pembangunan dermaga pelabuhan laut di Belang-Belang juga telah dilaksanakannya.

Selain itu, kata dia, AAS juga menjadi salah seorang penggagas dan pelopor gerakan pembaharuan peningkatan produksi mutu kakao yang saat ini disebut sebagai program Gernas dan pelopor tercetusnya program pembangunan desa mandiri berbasis masyarakat (Bangun Mandar).

"Kegiatan gernas bukan saja dinikmati masyarakat Sulbar, namun berbagai provinsi di Indonesia turut menikmati hasil gagasan yang dilakukan AAS," ujarnya.

Karena itu, kata dia, masyaraat di Sulbar diminta jeli dalam memilih calon gubernur untuk periode lima tahun yang akan datang karena suara rakyat sangat menentukan masa depan Sulbar lima tahun yang akan datang.(KR-ACO/F003) 



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025