Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat tengah menggenjot pembangunan infrastruktur jalan sebagai upaya mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi di daerah itu.
"Jalan ini sangat penting bagi perkembangan ekonomi di Pasangkayu, karena pelabuhan itu merupakan tempat pengiriman CPO dan minyak sawit masyarakat sekitar," kata Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, saat meninjau pembangunan ruas jalan di Kabupaten Pasangkayu, Rabu.
Saat ini lanjut Gubernur, Pemerintah Provinsi Sulbar terus mengoptimalkan pembangunan infrastruktur untuk memperlancar roda perekonomian di daerah itu.
"Melalui dana PEN, kita akan maksimalkan pembangunan infrastruktur yang dapat diselesaikan secara cepat, demi mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Sulbar," katanya.
Melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ada tambahnya, pemerintah daerah secara maksimal fokus membiayai infrastruktur. Salah satunya, pembangunan ruas jalan menuju Pelabuhan Pasangkayu dengan biaya mencapai Rp9 miliar, yang ditargetkan selesai pada Desember 2021.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulbar Muhammad Aksan mengatakan, sesuai tinjauan di lapangan terlihat beberapa akses jalan yang belum bagus.
"Gubernur mengimbau pembangunan jalan tersebut dapat dilakukan secara maksimal, sehingga bisa mempercepat perputaran ekonomi daerah dan masyarakat Kita sudah melakukan penyiapan badan jalan dan kalau semuanya sudah siap semua maka Inshaa Allah mulai besok pagi kita lakukan pengecoran jalan," katanya.
Akses jalan menuju Pelabuhan Pasangkayu yang akan dibangun tersebut mencapai 2.350 meter dan lebar lima meter dengan ketebalan 25 sentimeter.
Sebelumnya, Gubernur Sulbar juga meresmikan Jembatan Budong-budong di Kabupaten MamujuTengah.
Jembatan dengan panjang bentang 123 meter dan lebar sembilan meter itii berada di jalan poros Topoyo Mamuju Tengah.
Pemprov Sulbar juga saat ini tengah melakukan pengerjaan dua paket kegiatan, yaitu peningkatan jalan ruas Tobadak tujuh dan delapan sepanjang 2.370 meter dengan nilai kontrak sebesar Rp8,5 miliar, dilanjutkan dengan peningkatan jalan ruas akses Pelabuhan Budong-Budong sepanjang 3.878 meter dengan nilai kontrak Rp6,9 miliar.
"Jalan ini sangat penting bagi perkembangan ekonomi di Pasangkayu, karena pelabuhan itu merupakan tempat pengiriman CPO dan minyak sawit masyarakat sekitar," kata Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, saat meninjau pembangunan ruas jalan di Kabupaten Pasangkayu, Rabu.
Saat ini lanjut Gubernur, Pemerintah Provinsi Sulbar terus mengoptimalkan pembangunan infrastruktur untuk memperlancar roda perekonomian di daerah itu.
"Melalui dana PEN, kita akan maksimalkan pembangunan infrastruktur yang dapat diselesaikan secara cepat, demi mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Sulbar," katanya.
Melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ada tambahnya, pemerintah daerah secara maksimal fokus membiayai infrastruktur. Salah satunya, pembangunan ruas jalan menuju Pelabuhan Pasangkayu dengan biaya mencapai Rp9 miliar, yang ditargetkan selesai pada Desember 2021.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulbar Muhammad Aksan mengatakan, sesuai tinjauan di lapangan terlihat beberapa akses jalan yang belum bagus.
"Gubernur mengimbau pembangunan jalan tersebut dapat dilakukan secara maksimal, sehingga bisa mempercepat perputaran ekonomi daerah dan masyarakat Kita sudah melakukan penyiapan badan jalan dan kalau semuanya sudah siap semua maka Inshaa Allah mulai besok pagi kita lakukan pengecoran jalan," katanya.
Akses jalan menuju Pelabuhan Pasangkayu yang akan dibangun tersebut mencapai 2.350 meter dan lebar lima meter dengan ketebalan 25 sentimeter.
Sebelumnya, Gubernur Sulbar juga meresmikan Jembatan Budong-budong di Kabupaten MamujuTengah.
Jembatan dengan panjang bentang 123 meter dan lebar sembilan meter itii berada di jalan poros Topoyo Mamuju Tengah.
Pemprov Sulbar juga saat ini tengah melakukan pengerjaan dua paket kegiatan, yaitu peningkatan jalan ruas Tobadak tujuh dan delapan sepanjang 2.370 meter dengan nilai kontrak sebesar Rp8,5 miliar, dilanjutkan dengan peningkatan jalan ruas akses Pelabuhan Budong-Budong sepanjang 3.878 meter dengan nilai kontrak Rp6,9 miliar.