Gorontalo (ANTARA News) - Habitat terbaik penyu di dunia, di tiga pulau masing-masing Popaya, Mas, dan Raja, Kecamatan Sumalata, Gorontalo Utara, rawan kebakaran terkait dengan musim kemarau.

Seorang petugas jagawana di kawasan berstatus cagar alam itu, Ismail Kulupani, di Gorontalo, Kamis, menjelaskan, sebagian besar wilayah Gorontalo telah diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir.

Namun, katanya, di wilayah Sumalata hingga beberapa bulan terakhir masih mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.

"Hujan belum juga turun selama beberapa bulan terakhir," katanya.

Dia menjelaskan, tiga pulau itu jadi rawan kebakaran sebab kerap menjadi tempat persinggahan nelayan.

Terkadang, katanya, mereka lupa mematikan api unggun.

Selain itu, katanya, musim angin selatan yang berembus cukup kencang juga turut membuat dirinya harus senantiasa waspada terhadap kemungkinan kebakaran hutan setempat.

Peristiwa kebakaran di kawasan konservasi yang ditetapkan sejak 1932, pada zaman kolonial belanda itu, pernah terjadi pada 2002 di Pulau Raja hingga meluudeskan separuh pulau itu.

Cagar Alam Popaya Mas Raja yang letaknya saling berdekatan menjadi habitat penyu untuk bertelur.

Empat di antara tujuh jenis penyu di dunia, bertelur di tiga pulau itu.

Empat jenis penyu itu yakni penyu sisik (Eretmochelys Imbricata), belimbing (Dermochelys Coriacea), tempayan (Caretta Caretta), dan penyu hijau (Chelonia Mydas). (T.KR-SHS/M029)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024