Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk tengah mengejar target pencapaian penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi sebesar Rp10,3 triliun pada tahun ini.

Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN (Persero) Suryanti Agustinar dalam rilis di Jakarta, Sabtu, mengatakan, untuk mengejar target tersebut, pihaknya menggelar roadshow di Yogyakarta, Medan, Surabaya, Bandung dan Makassar yang dinilai populasinya tinggi dengan tingkat pendapatan per kapita masyarakatnya juga besar, dan memiliki penduduk millenial yang cukup banyak.

"Kami roadshow untuk melakukan pendekatan langsung ke millenial yang saat ini menjadi segmen yang paling diincar BTN. Kami harapkan KPR BTN Gaess for Millenials dapat mendominasi 60 persen dari keseluruhan penyaluran KPR nonsubsidi," ujarnya. 

Setelah dirilis akhir Oktober 2021 lalu, fitur Graduated Payment Mortgage pada KPR BTN Gaess for Millenial gencar disosialisasikan oleh BTN, salah satunya lewat ajang roadshow di lima kota besar di Indonesia.

Fitur Graduated Payment Mortgage (GPM) digagas Bank BTN untuk menggaet para millenial untuk membeli rumah dengan KPR BTN Gaess For Millenial. Fitur tersebut memudahkan milenial karena angsurannya cenderung ringan pada beberapa tahun pertama dengan perhitungan suku bunga kredit yang lebih kompetitif.

"Kami pernah melakukan roadshow ini saat pertama kali KPR BTN Gaess for Millenial diluncurkan pada tahun 2018 di kota yang sama dan berhasil menarik animo yang tinggi. Tahun ini kami harap juga demikian apalagi ekonomi sudah mulai pulih, dan sektor properti bangkit," kata Suryanti.

Menurut Suryanti, fitur GPM yang disematkan dalam KPR BTN Gaess for Millenials sangat tepat dimanfaatkan oleh para milenial yang memiliki perencanaan keuangan matang karena fitur tersebut sesuai dengan kondisi finansial dan tidak terlalu membebani kantong di mana pada dua tahun pertama cicilannya relatif ringan.

Adapun Fitur GPM yang diunggulkan antara lain suku bunga promo lebih rendah dan diperhitungkan secara berjenjang yaitu sebesar 4,75 persen selama dua tahun pertama pinjaman, dibandingkan dengan KPR biasa yang menggunakan skema fix and cap (bunga naik 1 persen tiap tahun selama 3 tahun pertama), sehingga besar angsuran GPM lebih rendah dibanding angsuran KPR reguler pada awal masa kredit.

Setelah itu pembayaran angsuran akan meningkat secara stabil sesuai dengan asumsi kenaikan penghasilan calon debitur setiap tahunnya.

Adapun untuk dapat mengajukan aplikasi KPR BTN Gaess for Millenials dengan fitur GPM tersebut, nasabah harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya berusia 21-35 tahun, memiliki pekerjaan dan status sebagai karyawan tetap dengan penghasilan tetap.

Dengan penambahan fitur anyar pada KPR BTN Gaess For Millenial, Suryanti berharap Bank BTN menjadi pilihan utama para millenial ketika ingin membeli rumah.

Bank BTN sendiri tahun ini menargetkan pertumbuhan KPR non subsidi di atas Rp10,3 triliun. Adapun realisasi KPR BTN Gaess For Millenial sejak 2019 sampai dengan September 2021 telah mencapai Rp15,2 triliun.

Pewarta : Citro Atmoko
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024