Jayapura (ANTARA) -
Dialog musikal yang ditampilkan dua atlet, yakni Saul Nicodemus Yandewoa dan Sofyan mengiringi prosesi pemadaman api cauldron penutupan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, Sabtu malam.

Saul, pejudo tunanetra Papua mendorong kursi roda Sofyan, atlet tenis meja dari Sumatra Utara dari sudut panggung, sembari bercengkerama.

Mereka ceritanya sempat kebingungan mencari jalan menuju tempat pemadaman api cauldrone, kemudian berinisiatif bertanya kepada Presiden RI Joko Widodo yang hadir.

"Bagaimana kalau kita tanya Bapak Presiden?" ajak Saul pada Sofyan, yang disambut dengan lambaian tangan oleh Presiden Jokowi.

Saul mengatakan bahwa Presiden Jokowi pasti sedang tersenyum melihat penampilan mereka berdua di panggung.

Namun, Sofyan menimpali karena bagaimana mungkin Saul bisa melihat karena penyandang tunanetra.

"Memang saya punya mata tidak bisa melihat, tapi saya punya batin bisa merasakan," kata Saul, disambut tepuk tangan hadirin.

"Bapak Jokowi bangga dengan torang yang difabel. Makanya, Bapak Jokowi datang ke sini," ujar Saul lagi.

Presiden Jokowi dan jajaran pejabat yang hadir langsung berdiri sembari bertepuk tangan atas penampilan mereka berdua.

Akhir penampilan, mereka berdua bersama-sama memencet tombol untuk pemadaman api cauldron Peparnas Papua.

Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi pada 6-13 November 2021.

Tuan rumah membuat sejarah dengan menjadi juara umum Peparnas Papua dengan mengoleksi 127 emas, 87 perak, dan 93 perunggu.

Penutupan Peparnas dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, sementara pembukaan dilakukan oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin.
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024