Mamuju (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Barat Enny Anggraeni Anwar optimistis angka stunting di daerah itu terus mengalami penurunan, seiring semakin terbangunnya semangat dan kerja sama unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat.

"Saya optimistis dengan semangat yang tinggi dan kian terbangunnya sinergi antar-unsur forkopimda, kita dapat terus menurunkan angka stunting di Sulbar," kata Enny Anggraeni Anwar di Mamuju, Jumat.

Hal itu disampaikan Wagub, saat menghadiri pencanangan percepatan penurunan stunting melalui integrasi program prioritas instansi vertikal dan penyematan Bunda Genre Tingkat Sulbar 2021, di Desa Kalukku Barat, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Kegiatan tersebut sebagai salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh BKKBN Perwakilan Sulbar, dalam rangka kunjungan kerja Kepala BKKBN Republik Indonesia Hasto Wardoyo di Sulbar.

Wagub mengatakan kedatangan BKKBN Pusat, memberi semangat untuk menurunkan stunting di daerah itu, di mana Sulbar berada di urutan kedua tertinggi stunting di Indonesia, setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami atas nama Pemprov Sulbar berterima kasih atas kedatangan Kepala BKKBN Republik Indonesia yang memberi semangat kepada kita untuk menurunkan stunting di Sulbar, yang kita tahu bahwa daerah kita adalah urutan kedua tertinggi di Indonesia," ujar Enny Anggraeni Anwar.

Wagub menyampaikan bahwa berdasarkan laporan yang ia diterima, angka stunting di Sulbar sudah berada di bawah 30 persen.

Menurutnya, penurunan angka stunting tersebut awal dari terbangunnya semangat dan juga kerja sama antar-forkopimda.

"Dengan semangat hari ini serta MoU yang kita lakukan bersama, saya optimistis, kita dapat mengatasi stunting di Sulbar," kata Enny Anggraeni Anwar.

Permasalahan stunting, lanjutnya, merupakan prioritas nasional Presiden Joko Widodo, sehingga menargetkan angka prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada 2024.

"Hal ini tentu saja memerlukan dukungan dan peran berbagai elemen yang ada, agar target tersebut dapat tercapai," harap Enny Anggraeni Anwar.

Sementara, pada kesempatan tersebut, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan pemprov, pemkab, instansi vertikal maupun forkopimda sangat kompak melakukan penurunan stunting di daerah, khususnya di Sulbar.

"Lintas sektor, baik di vertikal maupun forkopimda di Sulbar hingga pemerintah sangat luar biasa, saya pikir sangat kompak demi percepatan penurunan stunting," tutur Hasto.

Ia berharap dengan terjalinnya silaturahim hingga terjalin kerja sama yang baik antara pemprov, pemkab, bisa diterapkan ke desa-desa juga.

"Perlu adanya konvergensi di tingkat desa, karena kami di tingkat provinsi, kabupaten sudah terjalin kerja sama yang baik. Kiranya hal bagus ini dapat diterjemahkan ke desa-desa," harap Hasto

Sejumlah rangkaian kegiatan BKKBN Perwakilan Sulbar terkait kunjungan kerja Kepala BKKBN RI di Kalukku, yakni menyaksikan penandatanganan MoU tujuh instansi vertikal terkait komitmen percepatan penanggulangan stunting, penyerahan penghargaan kepada RSUD Regional Sulbar oleh BKKBN RI.

Juga penyematan Bunda Genre yang diberikan kepada Bupati Mamuju, peluncuran Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting), penyerahan ATTG (Alat Teknologi Tepat Guna) bagi kelompok UPPK Kampung Kalukku Barat, kunjungan pameran produk Dashat Kelompok UPPK dan terakhir kunjungan pelayanan KB dan vaksinasi keluarga.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024