Mamuju (ANTARA) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju tidak menemukan adanya jajanan berbuka puasa yang dijual di sejumlah titik di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengandung bahan berbahaya.
"Hari ini, kami telah melakukan pengujian terhadap sejumlah sampel jajanan di sejumlah titik di Kabupaten Mamuju dan tidak ditemukan adanya bahan berbahaya pada jajanan tersebut," kata Kepala Balai POM di Mamuju Lintang Purba Jaya., Senin (18/4).
Tim Balai POM lanjut Lintang Purba Jaya, melakukan pengambilan sampel jajanan di enam titik di Kabupaten Mamuju, di antaranya, di Pasar Ramadhan Lapangan, Ahmad Korang, Pasar Ramadhan Taman Lalu Lintas, Pasar Regional Mamuju dan Pasar Sentral Mamuju.
Dari enam titik itu lanjutnya, terdapat 24 sampel jajanan dan minuman seperti sirup berwarna merah dan kuning serta berbagai jenis gorengan diambil untuk diuji.
"Alhamdulillah, setelah dilakukan uji sampel, tidak ada jajanan berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya, dengan negatif formalin, boraks, rhodamin merah dan metanil yellow atau metanil kuning," ujar Lintang Purba Jaya.
Tidak hanya bahan berbahaya, Balai POM juga tambah Lintang Purba Jaya mewaspadai izin sanitasi jajanan berbuka puasa dengan memeriksa kebersihannya, penjualnya dan bagaimana kemasannya.
"Ini yang kita perhatikan juga untuk kita berikan pembinaan dan Alhamdulillah hari ini kami mendapatkan dukungan dari Wagub terkait bagaimana keamanan takjil melindungi masyarakat di Sulbar terhadap penggunaan bahan berbahaya di jajanan berbuka puasa," urai Lintang Purba Jaya.
Sementara, Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar menyampaikan apresiasi kepada para pedagang yang tidak menggunakan bahan berbahaya pada jajanan berbuka puasa yang dijualnya.
"Saya mengapresiasi para pedagang yang punya kesadaran dengan tidak menggunakan bahan berbahaya pada jajanan berbuka yang dijualnya," ujar Enny Anggraeni Anwar.
Wagub juga menyampaikan apresiasi kepada pihak Balai POM di Mamuju yang setiap tahun melakukan pengawasan terhadap penggunaan bahan berbahaya pada jajanan berbuka puasa.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Balai POM yang setiap tahun selalu mengadakan pemeriksaan takjil dan inilah bentuk edukasi kepada masyarakat kalau tidak ada pemeriksaan mungkin mereka oknum pedagang berbuat seenaknya yang tentunya merugikan masyarakat," terang Enny Anggraeni Anwar.