Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin secara resmi melepas ekspor perdana komoditas gurita (octopus) ke Jepang yang dilakukan oleh PT Nirvana Niaga Sejahtera (NNS).
"Pelepasan ekspor ini menjadi penanda kuatnya komitmen Kota Makassar dalam mendorong hilirisasi sektor pangan laut sekaligus meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global," ujar Munafri di Makassar, Senin.
Total produk frozen cephalopods (gurita) yang diekspor dengan volume awal sebanyak satu kontainer 20 feet atau sekitar 14-15 ton ke Jepang.
Munafri Arifuddin menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah PT NNS yang dinilainya visioner dalam melihat potensi laut di sekitar Makassar dan Sulawesi Selatan.
Ia menegaskan, ekspor komoditas kelautan seperti ini diharapkan bisa terjadi secara berkelanjutan dan rutin, karena berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita ini dikelilingi laut, tapi ironis kalau kekayaannya tidak memberi nilai tambah bagi masyarakat. Apa yang dilakukan PT Nirvana hari ini adalah contoh konkret bagaimana potensi lokal diolah dengan serius hingga memenuhi standar global dan akhirnya diekspor,” katanya pula.
Munafri menilai, komoditas gurita yang selama ini kerap dipandang sebelah mata justru memiliki permintaan tinggi di pasar internasional, khususnya Jepang yang dikenal sebagai salah satu konsumen seafood terbesar di dunia.
Menurutnya, keberhasilan ini membuktikan bahwa produk perikanan lokal Makassar mampu bersaing, asalkan dikelola dengan standar kualitas dan proses yang tepat.
Pada kesempatan yang sama, Munafri menekankan pentingnya hilirisasi sebagai kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa, termasuk masyarakat yang tinggal di pulau-pulau Spermonde, Pemkot Makassar terus mendorong program pemberdayaan yang membuka lapangan kerja baru, khususnya bagi nelayan.
“Bagi kami di pemerintah kota, ini bukan sekadar ekspor. Ini tentang membuka peluang kerja, meningkatkan pendapatan nelayan pulau, dan memastikan mereka tidak hanya menjual hasil tangkapan mentah, tetapi mendapatkan nilai tambah,” ujarnya pula.

