Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil menurunkan angka prevalensi stuntingdari 25,6 persen menjadi 22,9 persen pada 2025.
Wakil Wali Kota Makassar yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham di Makassar, Jumat, mengatakan penurunan stunting merupakan bagian strategis dalam mewujudkan visi nasional Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045, yang menuntut ketersediaan sumber daya manusia berkualitas, sehat, dan berdaya saing.
"Untuk capaian prevalensi stunting kita saat ini turun menjadi 22,9 persen dari 25,6 persen," ujarnya.
Aliyah Mustika Ilham menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan target penurunan stunting dalam dokumen perencanaan RPJMD 2025–2029, yakni dari 18,8 persen menjadi 16,2 persen pada 2029, serta 15,5 persen pada 2030.
Adapun capaian prevalensi stunting Kota Makassar tercatat sebesar 18,4 persen pada 2022, dan mengalami peningkatan menjadi 25,6 persen, kemudian berhasil ditekan hingga 22,9 persen pada 2025.
Aliyah menegaskan bahwa penanganan stunting harus dilakukan melalui aksi konvergensi lintas sektor, melibatkan seluruh perangkat daerah, kecamatan, kelurahan, serta pemangku kepentingan lainnya.
"Rapat koordinasi ini menjadi instrumen penting untuk memastikan seluruh rencana intervensi pencegahan dan penurunan stunting berjalan secara terpadu dan efektif," katanya.
Aliyah Mustika Ilham juga menekankan bahwa penanganan stunting merupakan tanggung jawab pemerintah, sehingga tidak boleh dibebankan kepada masyarakat melalui mekanisme donasi.
Pemerintah, lanjutnya, harus hadir secara optimal dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Makassar Dahyal dalam laporannya menyampaikan bahwa kehadiran para camat dan lurah dalam rapat koordinasi ini sangat strategis, mengingat mereka merupakan garda terdepan pelaksanaan program prioritas pemerintah pusat, provinsi, dan kota.
Ia menyampaikan bahwa Bappeda akan melakukan pemantauan dan pelaporan bulanan (monthly report) terhadap pelaksanaan program prioritas, termasuk percepatan penurunan stunting.

