Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar segera menata ulang Lapangan Karebosi yang merupakan ruang publik bersejarah sekaligus ikon kebanggaan kota, menjadi ikon olahraga modern.
Titik terang revitalisasi dan kelanjutan penataan kawasan Karebosi dipastikan akan mulai dikerjakan pada 2026 melalui APBD Pokok Pemerintah Kota Makassar.
Pemkot Makassar kemudian membuka ruang keterlibatan Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS dalam pengelolaan ke depan, dengan pendekatan lebih modern dan profesional. Ini ditandai pertemuan antara Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dengan Ketua Badan Pembina YOSS Andi Ilhamsyah Mattalatta, bersama jajaran pengurus di Makassar, Jumat.
"Kalau ini sudah menjadi kesepakatan pemerintah, saya berharap yayasan juga bisa terlibat. Kita modernisasi sistem pengelolaan, sehingga aset ini punya nilai jual ekonomi dan manfaat sosial bagi warga," kata Appi, sapaan Munafri.
Pertemuan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa revitalisasi Karebosi tidak hanya soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga tentang kolaborasi, penataan aset, dan komitmen bersama menjaga Karebosi tetap menjadi ruang hidup, olahraga, dan interaksi sosial bagi seluruh warga Makassar.
Penataan Lapangan Karebosi akan menyentuh area lapangan tenis dan basket di sisi barat kawasan, tepatnya di sepanjang Jalan Kajaolalido, tanpa menghilangkan nilai historis yang melekat pada ruang publik legendaris ini.
Salah satu rencana besar adalah menjadikan lapangan basket sebagai fasilitas indoor berstandar internasional.
Pada kesempatan ini, Appi juga membeberkan kepastian status aset ini yang baginya menjadi sangat penting, terutama untuk menjawab desakan aparat penegak hukum agar pemerintah daerah lebih serius menjaga dan melindungi aset negara.
Pemerintah Kota telah mengantongi Sertipikat Hak Pengelolaan (HPL) atas kawasan Lapangan Karebosi seluas 107.500 meter persegi belum lama ini. Bahkan status lapangan ini 100 persen sudah sah, baik secara de facto maupun de jure, bahwa milik Pemerintah Kota Makassar.
"Kami mau duduk bersama, bahas solusi kesepakatan bersama agar revitalisasi lapangan olahraga Karebosi dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat," harapnya.
Andi Ilhamsyah menyampaikan apresiasi atas penjelasan yang disampaikan Wali Kota Makassar. Ia menilai hal itu sejalan dengan semangat dan tujuan YOSS sejak awal berdiri, yakni menjaga keberlanjutan fasilitas olahraga peninggalan sejarah yang dibangun sejak era 1957.
"Kita tahu aset-aset ini adalah peninggalan lama, sementara pembiayaan kegiatan olahraga tidak pernah mudah," lanjut dia.
Ia menuturkan, mengelola sarana olahraga kerap menghadapi tantangan besar, termasuk keterbatasan sumber pembiayaan dan tekanan pasar. Menurutnya, kondisi tersebut sudah dipahami betul oleh Wali Kota Makassar yang memiliki pengalaman panjang di dunia olahraga.
Ia juga mengenang kondisi fasilitas olahraga di Makassar pada masa lalu yang sempat terbengkalai dan mengalami alih fungsi. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang berdirinya Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan.
Ia berharap ke depan, melalui keterbukaan dan komunikasi yang baik antara Pemerintah Kota Makassar dan seluruh pihak terkait, pengelolaan Karebosi dapat dilakukan secara lebih profesional, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik.

