Mamuju (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Komaruddin Watubun, salut atas capaian pembangunan yang dilaksanakan Gubernur Sulawesi Barat, H. Anwar Adnan Saleh, dalam pemerintahannya lima tahun terakhir.

"Pembangunan di Sulbar tumbuh sangat pesat berkat sentuhan tangan Gubernur Anwar Adnan Saleh, yang telah bersusah payah untuk membangun daerah hasil pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan ini," kata Komaruddin Watubun saat berada di Mamuju, Selasa.

Menurutnya, Anwar Adnan Saleh yang akrab disapa AAS kini kembali maju bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) gubernur 10 Oktober 2011.

"Tinggal enam hari lagi masyarakat di Sulbar akan menentukan gubernur untuk periode 2011-2016 mendatang. Karena itu, rakyat Sulbar harus jeli mencari pemimpin yang memiliki kapasitas dan memiliki komitmen yang tinggi untuk menghadirkan perubahan seperti apa yang telah dilakukan AAS selama ini," katanya.

Karena itu, kata dia, partainya turut menjadi partai koalisi kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Anwar Adnan Saleh - Aladin S Mengga, karena kepemimpinan AAS di Sulbar telah terbukti mampu menghadirkan sebuah perubahan yang paling mendasar.

Ia mengatakan, dirinya sangat mengenal sosok AAS yang selama ini getol memperjuangkan pemekaran Provinsi Sulbar.

"Setelah provinsi ini dimekarkan di bawah kendali gubernur AAS tidak sia-sia karena pembangunan yang dilakukan telah dirasakan manfaatnya oleh rakyat Sulbar. Pembangunan jalan nasional sepanjang 577 kilometer mulai dari daerah Paku, Kabupaten Polman hingga daerah ujung utara Sulbar, Sureman Mamuju Utara, telah tuntas," ujarnya.

Komaruddin mengatakan, walaupun dana yang digunakan menggunakan APBN, namun tanpa kerja keras pemerintahan di daerah maka mustahil pembangunan itu akan tuntas dalam waktu singkat.

Ia mengatakan, Sulbar yang baru saja berusia belia atau sekitar tujuh tahun telah mampu meletakkan dasar pembangunan yang baik untuk rakyat Sulbar.

"Banyak provinsi yang dimekarkan di Indonesia. Namun, pemekaran di Sulbar dianggap paling berhasil karena mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah ini," katanya.

Komaruddin menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Sulbar yang mencapai 15,1 persen tahun 2010 dan mengantarkan Sulbar menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia salah satu capaian yang sangat fantastik.

"Pertumbuhan ekonomi Sulbar sangat luar biasa dan fantastis karena pertumbuhan ekonominya melampaui angka pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 6,4 persen," katanya.

Olehnya itu, lanjutnya, seluruh kader partai dan simpatisan di Sulbar diharapkan tetap mencoblos nomor urut dua agar pembangunan yang telah berhasil ini tetap berlanjut lima tahun ke depan.

"Saya yakin jika pembangunan di Sulbar masih berlanjut di bawah kendali AAS, maka saya optimistis daerah ini akan mampu mengungguli provinsi induknya yakni Sulawesi Selatan," terangnya.

Ia mengatakan, saat ini Sulbar mulai dikenal dunia sebagai daerah sentra penghasil komoditi kakao melalui program gerakan peningkatan mutu dan produksi kakao.

"Tanaman kakao telah menjadi ikon kebanggaan masyarakat Sulbar. Ini berkat kerja keras AAS untuk menjadikan komoditi kakao sebagai tanaman perkebunan unggulan di daerah ini," jelasnya. (T.KR-ACO/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024