Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka menekankan pentingnya penguatan mitigasi bencana di wilayah setempat, supaya masyarakat bisa mengantisipasi dan melakukan penanganan atas dampaknya sehingga meminimalkan kerugian atau korban.
"Sebelum terjadi bencana di berbagai wilayah di Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulbar telah lebih dulu menerbitkan surat edaran terkait langkah-langkah mitigasi di tingkat provinsi maupun kabupaten," kata dia di Mamuju, Kamis.
Salah satu penyebab tingginya kerentanan bencana, kata dia, kerusakan lingkungan yang terus terjadi.
Ia menilai, selama ini kepentingan lingkungan sering kalah saat berhadapan dengan kepentingan ekonomi.
"Seharusnya, kita bersahabat dengan lingkungan. Kalau selalu dihadapkan antara kepentingan ekonomi dengan kepentingan lingkungan, maka kepentingan lingkungan selalu kalah," ujar Suhardi Duka.
Pola pikir itu, kata Suhardi Duka, harus segera diubah.
Bencana yang terjadi selama ini, menurut dia, seharusnya menjadi peringatan keras bahwa keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan harus tetap dijaga.
"Kita harusnya sadar bahwa kita harus menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dengan kepentingan lingkungan. Jangan ada yang kalah salah satunya, karena ekonomi penting, tapi lingkungan juga penting," katanya.
Ia menjelaskan pemerintah harus berada pada posisi seimbang dalam menilai setiap aktivitas pembangunan yang memiliki dampak lingkungan.
Menurut dia, kegiatan ekonomi yang menyebabkan kerusakan lebih besar dibandingkan pendapatan yang dihasilkan, tidak boleh dilanjutkan.
"Kalau kerusakan lingkungannya lebih berat ketimbang revenue yang kita dapat dari pembalakan dan lain sebagainya, saya kira itu tidak bisa kita lakukan,” katanya.
Ia berharap, semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat, dapat lebih berhati-hati serta berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan demi menekan risiko bencana pada masa mendatang.
"Jadi, kita harus mengambil sikap untuk selalu berhati-hati terhadap kebijakan agar ke depan, musibah yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan dapat dicegah. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, termasuk masyarakat," kata Suhardi Duka.

