Makassar (ANTARA) - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berharap penyatuan Kerukunan Keluarga Luwu Raya-Kerukunan Keluarga Tana Luwu (KKLR-KKTL) semakin meningkatkan sinergi masyarakat dalam membangun Luwu Raya ke depan.

KKLR-KKTL melaksanakan musyawarah yang mengagendakan penyatuan dua peguyuban atas nama masyarakat Wija To Luwu.

"Tentu kami Pemerintah Provinsi Sulsel dan selaku pelaksana tugas gubernur sangat senang sekali dengan kegiatan seperti ini," kata dia dalam keterangannya di Makassar, Senin.

Ia mengemukakan tentang kearifan para pengurus dua organisasi itu.

"Seluruh pengurus dari dua organisasi dengan kerendahan hati mau duduk bersama untuk melahirkan sebuah kebesaran dalam kesatuan Wija To Luwu," kata dia.

Ia berharap, organisasi baru yang nantinya dibentuk berjuang untuk kemaslahatan orang banyak, bukan wadah untuk suatu kepentingan tertentu.

Andi Sudirman mengharapkan, organisasi yang banyak diisi oleh orang-orang hebat dari tanah Luwu ini dapat menjadi tempat pemerintah provinsi untuk bersinergi dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Luwu Raya.

"Selain kepada pemerintah daerah, kami juga perlu berdiskusi juga ke kerukunan daerah," katanya.

Ia mengatakan suatu keputusan yang diambil dan berdampak pada banyak orang maka perlu dipikirkan dengan matang, termasuk keputusan atau kebijakan yang ada di masyarakat, masukan dari peguyuban juga diperlukan.

"Sinergitas ini penting untuk menjalankan visi misi dan melanjutkan komitmen kami dalam pembangunan di Luwu Raya," ujarnya.

Ia menyampaikan komitmennya pada pelayanan publik, termasuk yang membutuhkan perbaikan cepat, seperti Jembatan Sungai Battang Palopo, Luwu.

Sejauh ini, katanya, pemprov telah menggelontorkan dana bagi pembangunan di Luwu Raya lebih dari Rp500 miliar.

Hadir juga dalam munas ini, yakni Sri Paduka Datu Luwu Ke-40, Andi Maradang Mackulau, Sekretaris Umum BPP KKSS Abdul Karim, Ketua Umum PB KKLR Buhari Kahar Mudzakkar, dan Ketua Umum BPP KKTL Andi Arus Victor.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024