Makassar (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar pemilihan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Makassar, Sulawesi Selatan berlangsung demokratis tidak menodai Munas "dengan amplop" untuk meraup suara.

"Saya harapkan semua calon menang dengan harga diri, tidak mengandalkan uang. Akan bangga ketika kita memilih dengan hati nurani dari pada menerima besaran amplop yang diterima untuk dibawa pulang," kata Jusuf Kalla, di Makassar, Selasa.

Dalam sambutannya di hadapan peserta Musyawarah Nasional HIPMI ke-XIV di Makassar, JUK mengatakan, sistem jangan dibuat rusak dengan mengandalkan materi, apabila itu dilakukan maka budaya ini akan menjadi sistem hingga menjalar ke daerah-daerah.

"Kalau anda melakukan hal itu maka begitupula dilakukan di daerah dan tidak ada ujungpangkalnya. Kalau ada yang berkuasa dengan banyak uang akan menjadi kapitalis. Inilah kecelakaan bangsa kita bila sistem kapitalis yang digunakan," paparnya.

JK mengemukakan seorang pemimpin harus bisa memimpin bukan dengan banyaknya uang yang ia miliki. Selain itu pemimpin besar tidak akan melakukan hal-hal yang berbau sogokan untuk mendapatkan posisi sebagai pemimpin.
"Seorang pemimpin yang baik bukan dilihat dari berapa besar uangnya. Pemimpin yang baik bisa mempengaruhi dan menyakinkan orang dan bertanggungjawab kepada anggota yang dipimpinnya itulah pemimpin yang baik," katanya memberi motovasi kepada peserta Munas.

Erwin Aksa sebagai Ketua Umum HIPMI Pusat pada kesempatan itu menyatakan HIPMI merupakan sekolah kepemimpinan nasional "cipil society" guna membangun karekter pengusaha muda untuk mandiri dan membangun bangsa.

Hadir dalam Munas HIPMI tersebut sekitar 250 kader yang datang dari seluruh Indonesia baik pemengang suara, pendamping serta penggembira sementara data HIPMI menyebutkan untuk anggota sekitar 40 ribu seluruh Indonesia. (T.PSO-282/S016)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024