Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar edukasi keamanan dan kesehatan pangan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Pengelola kesehatan lingkungan Dinkes Sulbar, Anwar di Mamuju, Jumat, mengatakan kegiatan yang digelar Dinkes Sulbar untuk menjaga masyarakat agar mengkonsumsi pangan secara sehat.
Ia mengatakan kegiatan edukasi tersebut bertajuk "Orientasi higiene sanitasi pangan bagi penjamah pangan".
Kegiatan tersebut, kata dia, diikuti oleh kalangan pelaku usaha rumah makan dan restoran di wilayah Kelurahan Binanga dan Kecamatan Simboro serta petugas kesehatan lingkungan (kesling) dan Puskesmas di Kabupaten Mamuju.
"Kementerian Kesehatan melalui daring zoom, telah memberikan materi penjelasan berupa prinsip higienis sanitasi pangan dan regulasi terkait penerapan higiene sanitasi pangan untuk dilaksanakan para pelaku usaha rumah makan," katanya.
Menurut dia, penanggung jawab dan pengelola pangan diharapkan dapat melaksanakan penerapan higiene sanitasi pangan karena telah menjadi syarat untuk memperoleh sertifikat laik sehat bagi pengelola warung rumah makan dan restoran.
"Nantinya akan ada regulasi bagi pemilik rumah makan dan restoran agar memenuhi syarat untuk memiliki sertifikat laik sehat tersebut," katanya.
Ia menyampaikan ke depan juga akan ada sanksi dan pengelola rumah makan juga restoran yang tidak memenuhi syarat laik sehat akan mendapatkan sanksi dari teguran administrasi.
"Bahkan nantinya akan dilakukan penutupan bagi usaha yang tidak memenuhi syarat tersebut dan akan dibuatkan peraturan daerah sebagai payung hukumnya," katanya.
Kepala Seksi Peningkatan Mutu dan Bimtek Badan Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulbar, Aminuddin meminta para pelaku usaha untuk meningkatkan mutu produknya dengan memeriksakan secara rutin agar produknya terjamin bagi kesehatan.
"Harus ada inisiatif atau tindakan proaktif pelaku usaha untuk peningkatan mutu produk dengan pemeriksaan rutin dan pihak Labkes Sulbar juga akan turun lapangan menguji lingkungan untuk melihat produk dari rumah makan dan restoran," katanya.
Pengelola kesehatan lingkungan Dinkes Sulbar, Anwar di Mamuju, Jumat, mengatakan kegiatan yang digelar Dinkes Sulbar untuk menjaga masyarakat agar mengkonsumsi pangan secara sehat.
Ia mengatakan kegiatan edukasi tersebut bertajuk "Orientasi higiene sanitasi pangan bagi penjamah pangan".
Kegiatan tersebut, kata dia, diikuti oleh kalangan pelaku usaha rumah makan dan restoran di wilayah Kelurahan Binanga dan Kecamatan Simboro serta petugas kesehatan lingkungan (kesling) dan Puskesmas di Kabupaten Mamuju.
"Kementerian Kesehatan melalui daring zoom, telah memberikan materi penjelasan berupa prinsip higienis sanitasi pangan dan regulasi terkait penerapan higiene sanitasi pangan untuk dilaksanakan para pelaku usaha rumah makan," katanya.
Menurut dia, penanggung jawab dan pengelola pangan diharapkan dapat melaksanakan penerapan higiene sanitasi pangan karena telah menjadi syarat untuk memperoleh sertifikat laik sehat bagi pengelola warung rumah makan dan restoran.
"Nantinya akan ada regulasi bagi pemilik rumah makan dan restoran agar memenuhi syarat untuk memiliki sertifikat laik sehat tersebut," katanya.
Ia menyampaikan ke depan juga akan ada sanksi dan pengelola rumah makan juga restoran yang tidak memenuhi syarat laik sehat akan mendapatkan sanksi dari teguran administrasi.
"Bahkan nantinya akan dilakukan penutupan bagi usaha yang tidak memenuhi syarat tersebut dan akan dibuatkan peraturan daerah sebagai payung hukumnya," katanya.
Kepala Seksi Peningkatan Mutu dan Bimtek Badan Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulbar, Aminuddin meminta para pelaku usaha untuk meningkatkan mutu produknya dengan memeriksakan secara rutin agar produknya terjamin bagi kesehatan.
"Harus ada inisiatif atau tindakan proaktif pelaku usaha untuk peningkatan mutu produk dengan pemeriksaan rutin dan pihak Labkes Sulbar juga akan turun lapangan menguji lingkungan untuk melihat produk dari rumah makan dan restoran," katanya.