Makassar (ANTARA News) - Batalyon Infanteri 777/Raider Kodam VII Wirabuana menggelar latihan operasi pembebasan sandera dalam upacara peringatah Hari Ulang Tahun Sulsel ke-342 di Makassar, Rabu.
Sebanyak 25 pasukan elit infanteri lintas udara (Raider) dengan didukung dua tank tempur memperlihatkan kepiawaiannya saat membebaskan gubernur Sulsel yang diskenariokan ditawan kelompok peneror.
Operasi penyanderaan dan pembebasan sandera berlangsung dramatis dan menegangkan, membuat jantung peserta upacara HUT Sulsel berdebar kencang.
Baru saja gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo turun dari mimbar upacara, tiba-tiba puluhan orang bersenjata laras panjang menyerang, muncul dari belakang panggung dan berbagai arah.
"Duduk-duduk, tiarap," kata salah seorang peneror yang tiba-tiba muncul ditengah peserta upacara di panggung tribun timur, disertai dengan letusan senapan disemua sisi lapangan.
Hanya dalam sekejap, para peneror sudah menyandera gubernur Sulsel yang diperankan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel Soeprapto.
Peneror kemudian menaikkan gubernur ke atas mobil bus dan langsung dibawa kabur. Disaat bersamaan pasukan Raider muncul, sehingga terjadi saling tembak.
Pasukan Raider berhasil menembak mati beberapa peneror di lokasi penyanderaan, selebihnya kabur dengan mobil bus berisi gubernur yang disandera.
Tim Raider langsung memburu dan berhasil menghentikan paksa mobil yang digunakan para penyandera ditengah jalan (tengah lapangan upacara). Seorang prajurit langsung memecahkan kaca bus lalu menyerbu masuk ke dalam bus.
Hanya dalam hitungan detik, gubernur berhasil dibebaskan dan diamankan diatas tank anti peluru. Seluruh peneror berhasil ditembak mati.
Yang unik, Soeprapto yang memerankan sosok gubernur, tidak tau bahwa dirinya yang menjadi target sehingga sangat kaget waktu disandera oleh teroris.
Menurut salah seorang Kasubag di Humas Pemprov Sulsel, Badaruddin, yang disiapkan menggantikan gubernur adalah kepala Badan Diklat Jupri Rahman, tetap tidak hadir, sehingga para peneror menyandera Soeprapto yang duduk di tribun yang diisi kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sulsel. (T.pso-099/S016)
Sebanyak 25 pasukan elit infanteri lintas udara (Raider) dengan didukung dua tank tempur memperlihatkan kepiawaiannya saat membebaskan gubernur Sulsel yang diskenariokan ditawan kelompok peneror.
Operasi penyanderaan dan pembebasan sandera berlangsung dramatis dan menegangkan, membuat jantung peserta upacara HUT Sulsel berdebar kencang.
Baru saja gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo turun dari mimbar upacara, tiba-tiba puluhan orang bersenjata laras panjang menyerang, muncul dari belakang panggung dan berbagai arah.
"Duduk-duduk, tiarap," kata salah seorang peneror yang tiba-tiba muncul ditengah peserta upacara di panggung tribun timur, disertai dengan letusan senapan disemua sisi lapangan.
Hanya dalam sekejap, para peneror sudah menyandera gubernur Sulsel yang diperankan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel Soeprapto.
Peneror kemudian menaikkan gubernur ke atas mobil bus dan langsung dibawa kabur. Disaat bersamaan pasukan Raider muncul, sehingga terjadi saling tembak.
Pasukan Raider berhasil menembak mati beberapa peneror di lokasi penyanderaan, selebihnya kabur dengan mobil bus berisi gubernur yang disandera.
Tim Raider langsung memburu dan berhasil menghentikan paksa mobil yang digunakan para penyandera ditengah jalan (tengah lapangan upacara). Seorang prajurit langsung memecahkan kaca bus lalu menyerbu masuk ke dalam bus.
Hanya dalam hitungan detik, gubernur berhasil dibebaskan dan diamankan diatas tank anti peluru. Seluruh peneror berhasil ditembak mati.
Yang unik, Soeprapto yang memerankan sosok gubernur, tidak tau bahwa dirinya yang menjadi target sehingga sangat kaget waktu disandera oleh teroris.
Menurut salah seorang Kasubag di Humas Pemprov Sulsel, Badaruddin, yang disiapkan menggantikan gubernur adalah kepala Badan Diklat Jupri Rahman, tetap tidak hadir, sehingga para peneror menyandera Soeprapto yang duduk di tribun yang diisi kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sulsel. (T.pso-099/S016)