Manado (ANTARA News) - Gunung Awu di Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, memunculkan kubah lava yang menutup cekungan air berbentuk danau di dasar kawah.

"Tinggi kubah lava yang dibentuk sekitar 10 meter dengan diameter kubah sekitar 100-150 meter," kata Koordinator Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk Sulawesi Utara, Iing Kusnadi di Manado, Rabu.

Kubah lava ini, ujar dia, terbentuk tahun 2004 dan tidak lagi bertambah tinggi dan diameternya.

Dia menjelaskan, terjadinya pertumbuhan kawah ini akibat naiknya magma ke permukaan kawah. Namun tidak terjadi letusan seperti yang terjadi di Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.

"Jadi magmanya hanya naik karena ada suplai dari bawah dan terus menumpuk hingga bertambah tinggi. Namun kami menduga pertumbuhan kubah lavanya sudah berhenti," katanya.

Dia mengatakan, untuk mendobrak kubah lava tersebut harus membutuhkan suplai energi yang cukup besar. Bila suplai energinya masih kecil dan sedikit, kondisinya akan terus seperti ini.

"Meski ada kubah lava, namun keaktifan gunung ini masih normal level I. Tidak ada peningkatan kegempaan vulkanik yang terekam saat ini," kata Iing yang pekan lalu usai melakukan pengukuran deformasi Gunung Awu bersama tiga anggota tim PVMBG Bandung lainnya.

Dia menjelaskan, normalnya aktivitas Gunung Awu bisa dilihat dari terjadinya satu sampai dua kali gempa vulkanik dalam sehari. Begitupun dengan tremor yang tidak terekam sama sekali.

PVMBG Bandung, menurut Iing, akan terus melakukan pemantauan. Bila sewaktu-waktu terjadi peningkatan segera disampaikan kepada pemerintah dan masyarakat.

"Tak perlu khawatir. Saat ini statusnya masih normal. Tidak terjadi peningkatan kegempaan atau perubahan fisik gunung," katanya. (T.pso-305/S023)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024