Makassar (ANTARA) - Guru Besar Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr Erni Sri Rahayuningsih, SE, ME mengatakan, wisata halal menjadi salah satu strategi dalam pengembangan sektor pariwisata di Madura.

"Dalam mengembangkan sektor pariwsita dilakukan tiga langkah strategis yakni dasar, terapan dan pengembangan yang melibatkan para pihak (multistkeholder)," kata Erni pada webinar membahas ‘Strategi Kelola dan Pasarkan Destinasi Wisata Desa' yang dipantau di Makassar, Selasa.

Khusus di lingkup perguruan tinggi, lanjut dia, dengan membuat program dan kurikulum kepariwisataan dan penerapan dilakukan melalui pertukaran pelajar, penelitian dan KKN Tematik.

Selanjutnya, melalui Program Merdeka Belajar dilakukan penyebaran proyek kemanusiaan dan wirausaha melalui start up untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.

Baca juga: Sulsel masuk dalam 10 potensi wisata halal

Baca juga: Kemenpar target wisata halal meningkat 30 persen

Hal tersebut sejalan dengan pandangan Dr Lukman Wijaya Baratha dari UTM.

Dia mengatakan, selain penguatan kerja sama dengan semua stakeholder, juga melakukan pengembangan Halal Center UTM.

Peresmian Halal Center UTM itu telah dihadiri oleh Wapres RI dan kegiatan tersebut menjadi motivasi pengembangan sektor pariwisata di Madura.

Sementara pengembangan desa wisata di Sulsel, salah satunya di kawasan wisata karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros.

Desa wisata tersebut telah diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Salahuddin Sandiaga Uno pada medio 2021.

Menurut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Maros, Ferdiansyah, kehadiran Menparekraf telah memberikan efek domino untuk mempromosikan destinasi wisata karst di Kabupaten Maros yang juga dijuluki Butta Salewangang itu.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024