Makassar (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia Region 6 wilayah kerja Sulawesi, Maluku dan Papua mencatat kuota pupuk subsidi di Sulawesi Selatan sebanyak 544.254 ton di tahun 2022.

Vice President Sales Region 6 PT Pupuk Indonesia M Miftakhul Zainuddin di Makassar, Senin mengatakan total jatah pupuk subsidi Sulsel ini bisa saja berubah berdasarkan daya serap petani maupun pekebun.

"Jumlah itu belum termasuk untuk pupuk subsidi jenis organik cair sebanyak 349.478 liter," katanya.

Pupuk subsidi dengan total 544.254 ton itu terdiri dari berbagai jenis pupuk yang rinciannya yaitu pupuk urea 335.643 ton, SP-36 20.689 ton, ZA 24.548 ton, NPK Phonska 160.908 ton, NPK Formula Khusus 2.466 ton dan Organik Granul 27.781 ton.

Baca juga: Pemerintah Indonesia komitmen jaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pupuk

Baca juga: Pupuk Indonesia dukung distributor putuskan kontrak kios bermasalah

Baca juga: Pupuk Indonesia: Stok pupuk bersubsidi di Sulsel aman hingga Maret 2022

Mifta sapaan M Miftakhul Zainuddin menyebutkan bahwa Kabupaten Bone menjadi daerah dengan jatah pupuk subsidi urea tertinggi di Sulsel, yakni 49.642 ton, sementara terkecil ialah Kota Makassar 392 ton.

Sedangkan pada pupuk jenis NPK Phonska didominasi oleh Kabupaten Bone dengan total kuota sebanyak 36.765 ton.

"Penyaluran sudah mulai kita lakukan, jadi barang maupun regulasi kita sudah siap untuk membagi masing-masing kuota per daerah dan masyarakat berdasarkan e-RDKK," ujarnya.

Berdasarkan data terakhir hingga 29 Januari 2020, PT Pupuk Indonesia telah menyalurkan Pupuk Urea Subsidi sebanyak 10 persen atau 33.418 ton dari alokasi 335.643 ton untuk 24 kabupaten/kota se Sulsel.

"Tahun lalu karena melambat serapannya, jadi dikurangi kuotanya. Pemerintah hanya memberi 304 ribu ton pupuk urea di 2021," ujarnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024