Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan mendata warga dari bepergian  ke luar daerah untuk mencegah penyebaran COVID-19 varian omicron.

Kewaspadaan itu karena kasus omicron pertama di Sulsel telah didapati di Bontomarannu, Kabupaten Takalar dengan riwayat pasien telah melakukan perjalanan dari Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

"Kita mendata warga yang dari bepergian untuk mencegah omicron ini masuk lagi di Takalar, lalu dilanjutkan pemeriksaan bagi yang kita curigai," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar dr Rahma yang dikonfirmasi dari Makassar, Jumat.

Upaya lain yang dilakukan ialah menggencarkan pelacakan kontak dan testing kepada masyarakat yang bergejala.

"Pelacakan kontak terus menerus dilakukan kepada warga yang bergejala, mulai dari swab antigen dan swab PCR, kita jalankan di semua Puskesmas," ujar dr Rahma.

Baca juga: Dinkes Sulsel menindaklanjuti warga Takalar tertular Omicron

Tidak sampai di situ, menurut Dokter Rahma, upaya lain pencegahan varian omicron menyebar ialah dengan meningkatkan cakupan vaksinasi.

Maka dari itu, Pemkab Takalar segera menggelar vaksinasi massal 8 Februari mendatang sebagai salah satu rangkaian menyambut HUT Kabupaten Takalar yang jatuh pada tanggal 10 Februari.

"Itu salah satu usaha untuk mencegah penularan virus omicron lebih luas di Takalar sambil kita tetap melakukan protokol kesehatan dan tidak lalai agar bisa terhindar dari virus yang cepat ini," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa virus omicron cepat sekali penyebarannya. Dalam 2-3 hari, jika seseorang dalam perjalanan dan sudah membawa virus tersebut, maka akan berpeluang menulari keluarga dan orang-orang sekelilingnya meski dia tanpa gejala.

Alhasil, keluarga atau orang-orang terdekat bisa memberikan sinyal omicron lewat gejala yang diraskan seperti demam dan sakit tenggorokan.

Dokter Rahma menegaskan bahwa hingga saat ini, baru satu orang warga Takalar yang telah terinfeksi virus COVID-19 varian omicron. Pihaknya telah melakukan pelacakan kontak kepada keluarga kontak erat hingga tenaga kesehatan yang terlibat langsung pada penanganan pasien, dan semua hasilnya dinyatakan negatif.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024