Jakarta (ANTARA) -
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa literasi mengenai vaksinasi COVID-19 masih perlu terus dilakukan demi mempercepat capaian target vaksinasi 70 persen penduduk.
 
"Yang menjadi tantangan besar di semua negara bahkan dunia terhadap keberhasilan program vaksinasi itu adalah keraguan vaksinasi yang antara lain disebabkan karena literasi yang minim," ujar Dicky Budiman ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
 
Menurut dia, infodemik atau banjir informasi, baik yang akurat maupun tidak turut menyebabkan masyarakat menjadi sulit untuk memilah informasi yang benar dan mana yang salah, sehingga membuat sebagian warga terpengaruh dan enggan melakukan vaksinasi.
 
"Saat ini tantangan Indonesia masuk dalam fase orang yang terpengaruh hoaks, kalau yang mudah sudah terlewat seperti di kota yang orangnya relatif terdidik dengan baik. Biasanya memang kalau pencapaian sudah di atas 50 persen itu mulai sulit sudah merambah pada kelompok yang terpengaruh tersebut," tuturnya.
 
Dengan demikian, menurutnya, diperlukan strategi untuk menangkal hoaks. Hal itu menjadi sangat penting dan vital.
 
"Tanpa ada strategi kita nggak akan mampu melawan banyak sekali infodemik hoaks yang terus menjalar sehingga mempengaruhi sebagian dari masyarakat kita," tuturnya.
 
Di samping itu, ia menambahkan, untuk mencapai target vaksinasi COVID-19 juga diperlukan manajemen pendistribusian yang baik.
 
"Distribusi harus segera ke daerah, jadi tidak lama bertahan di pusat supaya mengurangi adanya vaksin yang kedaluwarsa. Berikan keleluasaan daerah me-manage karena mereka yang tahu peta wilayahnya," papar Dicky.
 
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga harus dapat memperbanyak kemitraan untuk program vaksinasi, perbanyak vaksinator serta insentifnya hingga memperkuat sistem pelaporan-nya.
 
"Sistem pelaporan data dengan teknologi akan lebih memudahkan," ujarnya.
 
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan akselerasi vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat guna memastikan pencapaian target vaksin terjadi secara merata di semua daerah dan memperkuat imun tubuh masyarakat dari potensi penyebaran virus SARS-CoV-2.
 
Percepatan pemberian vaksin COVID-19 juga menjadi bagian penting untuk memastikan semua vaksin yang telah disediakan digunakan dan tidak menjadi mubazir.
 
"Pemerintah berkomitmen untuk melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat agar semakin banyak jiwa yang terlindungi. Apalagi saat ini sedang terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa wilayah, seperti Jakarta," ungkapnya.
 
Peran aktif setiap pihak diperlukan untuk melakukan cara-cara baru bertujuan meningkatkan jangkauan vaksinasi, baik yang primer yakni dosis pertama dan kedua, serta vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024