Majene, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Koperasi UKM Perindusterian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menyatakan kenaikan harga beberapa jenis kebutukan pokok (Sembako) masih stabil dan belum perlu dilakukan operasi pasar.

Kepala Diskoperindag Majene, Naim Suro di Majene, Kamis, mengatakan secara rata-rata kenaikan harga belum mencapai titik maksimum sehingga kebijakan operasi pasar melalui pasar murah belum dilakukan.

Saat ini kenaikan beberapa jenis harga kebutuhan pokok baru mencapai 5,6 persen dari daftar harga rata-rata sejak satu bulan hingga sepekan sebelumnya.

"Kami perkirakan dalam beberapa pekan ke depan kenaikan akan tetap stabil pada standar kenaikan sepekan sebelumnya," ungkapnya.

Menurut Naim, standar harga maksimum agar kebijakan operasi pasar bisa dilakukan jika kenaikan harga rata-rata mencapai 10 persen ke atas, sebab dalam kondisi tersebut akan sangat berdampak besar tehadap perekonomian.

Selain itu, keniakan rata-rata harga hanya dilihat dari sejumlah kebutuhan pokok yang manjadi kebutuhan paling mendasar bagi warga, di antaranya harga beras, sayuran, dan ikan.

"Sementara, dari pantauan harga yang kami lakukan kenaikan yang terjadi pada beberapa macam kebutuhan pokok tersebut masih berada di bawah 10 persen dan pergerakannya diharap tidak akan semakin meningkat," jelasnya.

Bisanya, lonjakan harga yang bisa mencapai kenaikan di atas 10 persen terjadi saat momentum tertentu seperti pada beberapa perayaan hari besar, di antaranya menjelang bulan puasa, lebaran Islam, perayaan Natal, dan tahun baru.

Selain itu, tutur Naim, anggaran untuk operasi pasar tahun 2012 belum dicairkan sebab alokasi anggaran pada seluruh Satuan Kerja Prangkat Daerah (SKPD) sementara dalam pengusulan Daftar Pengisian Anggara (DPA).

"Namun itu bukan merupakan alasan bagi pemerintah untuk tidak melakukan antisipasi melalui operasi pasar jika lonjakan harga dianggap telah melampaui standar maksimum sebab masih ada upaya lain selain mengandalkan alokasi anggaran dari Pemkab Majene," lanjutnya.

Antisipasi yang paling memungkinkan dilakukan jika lonjakan harga tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan anggaran adalah dengan pembagian maupun penjualan beras murah yang disediakan oleh Bulog. 
(T.KR-AAT/B008)



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024