Makassar (ANTARA News) - Puluhan massa mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan melakukan unjuk rasa di jembatan layang Makassar, Sulawesi Selatan menolak kebijakan pemerintah tentang rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Kami menolak adanya rencana pemerintah melakukan pembatasan BBM bersubsidi karena itu dinilai akan lebih menyensarakan rakyat," kata Ketua Gema Pembebasan Sulsel, Arief Shidiq Pahany, di Makassar Jumat sore.

Tidak hanya itu, Pemerintah diduga telah berpihak kepada pihak asing dengan meliberaliasi kekayaan alam Indonesia. Bahkan dia menyerukan pemerintah segera menghentikan segala bentuk kebijakan kapitalis dan lebih pro kepada rakyat.

Rencana pemerintah, sebut Arief, akan dimulai pembatasan subsidi pada April 2012 dan telah disepakati dalam Undang-undang nomor 22 tahun 2011 tentang pembebanan APBN 2012 yang mengamanatkan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

Padahal fakta menyebutkan, lanjut dia, beban utama APBN adalah pada pembayaran utang beserta bunganya di tahun 2012 sebesar Rp170 triliun. Ditambah beban pemerintah pada Surat Utang Negara sebesar Rp134 triliun serta utang luar negeri sekira Rp54 triliun.

"Sebaiknya pemerintah dan legislatif melakukan peninjauan ulang atas pembatasan BBM bersubsidi itu sebab nantinya kan menimbulkan persolan baru," terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan pembatasan BBM bersubsidi sebagai langkah penghematan. Rencananya, pembatasan BBM bersubsidi di mulai pada 1 April 2012. Sehingga seluruh mobil pribadi nantinya tidak dapat menggunakan BBM bersubsidi sebagai bahan bakar kendaraannya. (T.KR-DF/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024